Prabowo Subianto: Kyai Ma’shum Pejuang Kebenaran
Bondowoso (SI Online) – Calon Presiden Prabowo Subianto mengingat kebaikan pendiri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, KH Muhammad Ma’shum semasa hidup.
Sebagai seorang sahabat, Capres nomor urut 02 ini sangat mengerti karakter dan sikap yang ditunjukkan KH Muhammad Ma’shum.
“Beliau seorang pejuang kebenaran, beliau seorang sahabat, seorang guru. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan beliau,” kata Prabowo saat ziarah ke makam KH Muhammad Ma’shum di Kompleks Ponpes Al-Ishlah, Sabtu (24/11/2018).
Ketua Umum Partai Gerindra ini menuturkan, kedatangannya ke Ponpes Al-Ishlah dan berziarah ke makam tersebut adalah bentuk hormat kepada KH Muhammad Ma’shum yang selalu mengutamakan umat selama hidupnya.
“Kita datang ke makam beliau untuk menggormati, saya menghormati seorang sahabat, seorang guru, seorang patriotik sangat berani sangat militan yang memberi contoh kepada kita cintanya kepada agama, kepada umat dan kepada bangsa,” tutur Prabowo.
Sebelum meniggalkan lokasi, Prabowo menyempatkan diri untuk menyapa langsung ribuan orang yang menunggunya baik dari kalangan santri maupun masyarakat sekitar dengan bersalaman dan berfoto bersama.
Sebagai informasi pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah, Bondowoso, Jawa Timur, KH Muhammad Ma’shum meninggal dunia pada Kamis 13 September 2018 pukul 14.30 WIB di Rumah Sakit Siloam Surabaya.
Kyai Ma’shum selama ini telah menderita penyakit kanker stadium empat. Beberapa kali ia dirawat di rumah sakit di Surabaya. Meski demikian, penyakit itu tidak membuatnya berhenti berjuang. Ia aktif dalam aksi 212. Dalam reuni Aksi 212, Desember 2017 lalu, Kyai Ma’shum bahkan menyampaikan orasi dan membacakan pantunnya.
Kereta api dinamakan sepur
Di atas sepur ada kondektur
Dari pada mati di atas kasur
Lebih baik mati di medan tempur
Ulama, guru dan ayah ideologis bagi para santri-santrinya di Pesantren Al Ishlah ini wafat dengan meninggalkan 11 anak dan 25 cucu serta ribuan santri.
red: farah abdillah