RESONANSI

Presiden, Raja Maha Diraja?

Sinyal pertanda sebelum Oktober dijadualkan pelantikan, sudah sangat ambisius untuk mengajak seluruh elemen partai —baik yang menjadi kawan maupun lawan di Pilpres 2024— sangat terbuka untuk bergabung membuat Koalisi Besar Partai seperti Partai Barisan Nasional di Malaysia.

Yang berarti makna artikulasinya akan mengesampingkan atau meniadakan sama sekali oposisi.

Dan ancaman politik bernada pro co-otoritarian pun sudah ditebarkan dengan narasi sarkatik Prabowo ala Neo fasisme otoriter: “Yang tidak mau bergabung, jangan coba-coba menganggu kami yang tengah bekerja demi membangun bangsa dan negara!”

Bahkan, sudah diinisiasi oleh para elite politik pendukung ya di lingkaran Istana akan dibentuk suatu forum President Club.

Yang menandai untuk memancing ketertarikan Megawati Soekarnoputri sebagai mantan Presiden tersisa dikarenakan belum mau bergabung juga dengan Jokowi dan SBY.

Belum lagi, dari sisi lain datangnya ancaman bahwa Presiden akan menjadi Raja Mahadiraja: manakala kelak Prabowo tak cukup umur saat menjalani periode jabatan Presiden.

Maka, yang kelak menjadi Presiden Maha Diraja baru sesungguhnya yang sesuai skenario awal, adalah wakilnya Pangeran Muda Gibran Rakabuming Raka yang merupakan produk politik dinasti dari Pangeran Tua-nya yang eks Presiden Jokowi.

Yang hingga kini tengah semakin kuat dikarenakan tetap di_backingi oleh para oligarki Corporated konglomerasi; beserta negara dengan ekonomi terkuat di dunia kini RRC-Tiongkok; demi melaksanakan program keberlanjutan yang merupakan ambisi Jokowi. Jokowi lagi! Jokowi lagi biang keroknya!! Wallahua’lam Bishawab.

Mustikasari-Bekasi, 23 Mei 2024

Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button