Prof Didin: Dalam Bermuamalah Harus Berjamaah
Bogor (SI Online) – Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) KH Didin Hafidhuddin mengajak umat Islam untuk melakukan muhasabah khususnya di bidang ekonomi.
“Kita harus melakukan muhasabah, melakukan introspeksi diri kita, bahwa mungkin etos kerja kita kurang tinggi, semangat kita, network kita jaringan di antara kita sesama muslim kurang,” ungkap Kiai Didin dikutip Suara Islam Online Selasa (16/2/2021) melalui kanal Kalam TV.
Kata Kiai Didin, terkadang kita tidak memperhatikan betapa pentingnya membangun jaringan sesama Muslim, dan lebih berusaha untuk kepentingan sendiri.
“Sementara saudara-saudara kita yang lain butuh membangun jaringan yang kuat, saling mengisi bahkan kalau rugi saling memberi,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini sebuah pelajaran yang berharga. Dalam bermuamalah di bidang ekonomi umat Islam juga harus berjamaah.
“Jamaah itu bukan hanya sekedar beribadah, dalam shalat, tapi juga dalam kegiatan muamalah,” jelasnya.
Salah satu upaya berjamaah dalam ekonomi, kata Kiai Didin, adalah dengan ikut mempromosikan produk saudara Muslim kita. Dan yang penting juga adalah mendoakan agar mendapatkan keberkahan dan kesuksesan.
“Jadi memang harus ada perubahan sikap mental dan cara berfikir kita sehingga ada keberpihakan pada sesama umat Islam,” kata Kiai Didin.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengutip firman Allah SWT di dalam surat An Nisa ayat 29 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian memakan harta kalian dengan cara yang batil kecuali perdagangan yang saling meridhoi dari kamu sekalian dari orang-orang yang beriman,”
“Jadi perdagangan juga bisa menjadi ibadah, karena itu harus maksimal yang kita lakukan, kualitasnya, mutunya, kemasannya dan lain sebagainya. Itu harus kita lakukan dengan sebaik-baiknya,” tutur Kiai Didin.
“Dan saya yakin seandainya itu dilakukan, Insyaallah kebangkitan ekonomi akan menjadi kenyataan. Asalkan ada keseriusan dari kita, keberpihakan terutama yang perlu kita bangun sekarang,” tambahnya.
red: adhila