Puan, KIB dan Prabowo
Kemungkinan besar PAN dan PPP akan bergabung dengan Anies Rasyid Baswedan (ARB) karena mayoritas akar rumput PAN dan PPP lebih mendukung ARB sebagai capres dibanding dengan bakal capres lainnya.
Prabowo Capres yang Merana
Sulit bagi Prabowo Subianto (PS) untuk mengharap PM atau PDIP untuk menjadi cawapresnya karena Megawati pada usia uzurnya ini ingin melihat anaknya menjadi presiden mendatang maka tidak ada pilihan lain bagi PS menggaet Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Ketum PKB menjadi cawapresnya.
PS juga kesulitan menarik AH (Golkar) untuk menjadi cawapresnya karena AH atau Golkar berpikir lebih menguntungkan jika bergabung dengan PDIP yang mempunyai suara lebih banyak daripada Gerindra dan PDIP solid di bawah kendali Megawati.
Sementara itu PS akan kehilangan dukungan dari umat Islam pendukung ijtima ulama yang habis-habisan mendukung Prabowo Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 dan kini mereka kecewa berat pada PS dan SSU yang bergabung dalam koalisi Jokowi.
Jikapun PS dan Cak Imin maju sebagai capres/cawapres sesungguhnya hanya menguntungkan Cak Imin dan PKB yang akan mendapat keuntungan menaikkan popularitas Cak Imin dan PKB sebagai cawapres dengan bantuan logistik yang memadai untuk memenangkan pileg.
Harapan Demokrasi
Bila ditakdirkan Tuhan Yang Maha Kuasa maka ke depan rakyat Indonesia mungkin akan menyaksikan tiga paslon capres/cawapres yaitu Anies Baswedan, Puan Maharani dan Prabowo dengan cawapresnya masing-masing.
Tentunya rakyat akan menyambut gembira pilpres 2024 tanpa hiruk pikuk polarisasi politik dan perbedaan paham politik. Kita berharap pileg kali ini lebih mengedepankan program-program kesejahteraan, keadilan dan kemajuan NKRI terbebas dari kekuasaan oligarki hitam. Semoga.
Abdul Malik, Direktur Center of Study for Indonesian Leadership (CSIL)