#Ramadhan Berkah 1446 HOASE

Puasa Menumbuhkan Karakter Muhsin

Untuk menggambarkan karakter muhsin, mungkin kita juga sering membaca kisah nabi Yusuf AS yang diperdaya oleh ibu angkatnya Siti Zulaikha, seperti yang dikisahkan dalam Surah Yusuf ayat 23-29. Nabi Yusuf AS memang dikenal dengan pesonanya yang membuat Siti Zulaikha tidak mampu menahan diri dan ingin melakukan perbuatan tidak senonoh dengan anak angkatnya ini.

Dia tutup pintu dan jendela hingga tidak ada seorang pun yang melihat, lalu memaksa nabi Yusuf AS agar mau menyentuhnya. Namun ketika itu beliau segera mengingat Allah SWT dan lari dari cengkraman Siti Zulaikha yang sudah dikuasai oleh nafsu membara. Secara manusiawi, beliau juga memiliki hasrat, tapi karena merasa diawasi oleh Allah SWT yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui, beliau memilih untuk menolak ajakan ibu angkatnya.

Cara Allah SWT untuk Membimbing Kita

Untuk itu, puasa Ramadhan yang kita jalankan selama sebulan ini adalah cara Allah SWT untuk membimbing kita melalui upaya pengendalian diri dari hawa nafsu dan rasa terus diawasi oleh Allah SWT sehingga diharapkan mampu meningatkan level kepribadian kita dari sosok mukmin menjadi muttaqin.

Muttaqin berarti orang yang senantiasa sadar diri akan kehadiran Allah SWT sehingga membuatnya lebih berhati-hati dan perhitungan sebelum melakukan sesuatu. Dia akan bertanya pada dirinya apakah perbuatannya disenangi atau dibenci oleh Allah SWT? Sekiranya disenangi, dia akan melakukannya, dan kalau memang dibenci, dia segera meninggalkannya.

Perasaan selalu diawasi oleh Allah SWT inilah yang terus kita latih selama Ramadhan. Meski tidak ada yang melihat kita kalau mau makan dan minum di siang hari, tapi karena ada perasaan diawasi oleh Allah SWT kita tidak melakukannya. Di saat berbuka puasa tiba, ada rasa nikmat yang mendalam kita rasakan, dan itu di antara nikmat yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang berpuasa.

Akhirnya, marilah kita menjadi peserta didik Ramadhan yang serius. Yakni mengikuti rambu-rambu puasa dengan sebaik-baiknya sehingga pada penghujung Ramadhan level kepribadian kita yang sebelumnya mukmin naik ke level muhsin. Wallahu A’lam Bishawab!

Dr. Johansyah, M.A., Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Aceh Tengah.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button