Pudarnya Jiwa Pahlawan
Bila begini cara mengatur negara
Sampai kiamat makmur sejahtera hanya di angan saja
Para ahli bijaksana berkata
Ikan busuk dari kepalanya
Bila presiden menteri dan DPR di gedung gedung megah di sana
Bicara kemiskinan begitu fasihnya
Tapi kelakuan seperti penjajah durjana
Harta negara disedot dulu oleh mereka
Rakyat hanya mendapat tetesan air dari istana
Mereka lupa atau pura pura lupa
Padahal agamanya Islam juga
Rasulullah tidak pernah mengajarkan kerakusan dunia
Kerakusan jabatan dan harta benda
Itu semua adalah dosa
Yang harusnya ditinggalkan segera
Rasulullah menasihatkan pada pada kita
Dalam melihat dunia
Lihatlah yang dibawahmu sana
Dalam melihat ilmu dan amal mulia
Lihatlah yang di atasmu wahai punggawa
Renungkan bagaimana Rasulullah dan sahabat bisa jaya pemerintahannya
Mereka mendulukan kepentingan rakyat dari dirinya
Rasul bila mau kaya bisa
Mau bangun istana dari emas bisa juga
Tapi Rasul memilih hidup sederhana
Meski ia kepala negara
Tidur bahkan pernah di tikar bambu saja
Makanan di rumah pun seperti rakyat kebanyakan di sana
Pernah suatu ketika ada ‘sahabat’ yang mencuri harta ghanimah negara
Dikejar terus hartanya hingga ia meninggal dunia
Rasulullah selalu adil dalam membagi hartanya
Ia tidak mau menikmati harta rampasan perang sendiri saja
Kemiskinan diperhatikan sampai sedetil detllnya
Abu Bakar Umar Utsman dan Ali teladan mulia
Ketika menjadi kepala negara
Mereka tidak bermewah mewah hidupnya
Kaum miskin menjadi perhatian utama
Mereka ingat surat Al Ma’un yang mulia
Orang yang tidak peduli pada orang miskin adalah orang yang mendustakan agama
Karena teladan para pemimpinnya Islam menyebar ke dunia dengan cepatnya
Masyarakat Muslim maupun non Muslim menyaksikan dengan mata kepala
Bagaimana keindahan akhlak para pemimpin di sana
Sehingga mereka berbondong bondong masuk Islam dengan sukarela
Di jazirah Arab maupun dunia lainnya