NUIM HIDAYAT

Pudarnya Jiwa Pahlawan

Penyatuan omongan dan tindakan tidak mudah bagi manusia
Nafsu dan setan sering mengganggu membisiki agar tidak di jalan iman yang mulia
Agar terus di jalan syetan yang durjana
Membisiki ah tidak ada yang tahu kamu berbuat nista, besok kan kamu tampil kamu bisa memoles dengan kata-kata
Imannya rendah hingga tega menista rakyatnya

Rasulullah menyuruh kita Ibda’ binafsik ya
Mulailah dari dirimu segera
Bagaimana mungkin kemiskinan diatasi di negeri peninggalan para Auliya
Bila para pemimpinnya tidak berani hidup miskin atau sederhana
Tanda tanda gagal sebuah negara adalah bila kaum miskin jauh lebih banyak dari kaum kaya

Sahabat Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz adalah luar biasa
Mereka mencontohkan hidup sederhana ketika jadi Khalifah yang mulia
Hingga Raja Persia dan Romawi kagum terhadapnya
Bila raja raja saat itu bangga dengan istana emasnya
Dua Umar itu bangunan istananya seperti rumah biasa

Umar bin Khattab pernah melihat seorang ibu yang miskin papa
Memasak batu untuk anaknya
Agar anaknya berhenti menangis karena laparnya
Umar langsung pergi ke Baitul Mal mengambil karung bahan makanan keluarga
Ia gendong sendiri karung itu karena merasa dosa
Ada rakyatnya yang kelaparan sementara ia dan pejabatnya makan kenyang setiap harinya
Ia menolak para sahabatnya yang ingin membantu mengangkat karungnya
Umar juga pernah menolak makanan mewah dari tamunya
Karena ia teringat rakyatnya yang makan sederhana

Umar pernah terharu melihat orang Yahudi yang miskin di zamannya
Ia kasihan Yahudi ini di dunia menderita dan di akhirat ia juga menderita

Maka di zaman Rasulullah dan sahabat perhatian kepada kaum miskin ini menyatu dengan penyebaran Islam mulia
Karena itu orang orang yang masuk Islam segera diberi harta
Agar mereka menikmati Islam dengan hati dan fisiknya

Walhasil marilah jiwa pahlawan kita tumbuhkan di tanah air tercinta
Jiwa yang mendulukan kepentingan orang lain daripada kita
Jiwa yang memperhatikan kebutuhan orang miskin sedetil detilnya
Jiwa yang memberikan teladan hidup sederhana
Jiwa yang berani berkorban untuk agama dan negara
Jiwa yang yakin bahwa bila ia menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya

Depok, 6 Desember 2024

Nuim Hidayat Dachli, Direktur Forum Studi Sosial Politik

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button