NASIONAL

Putra Jenderal A Yani: 98 Persen Adegan Film Pengkhianatan G30S/PKI Akurat

Riset dari Cornell

Istri dari sutradara Arifin C Noer, Jajang C Noer, menjelaskan film karya suaminya itu bukan rekayasa. Sebab, dibuat merujuk data-data yang ada dan sudah diketahui Indonesia dan dunia sekalipun.

Jajang pun menyebut riset juga menyertakan kajian dari Cornell Paper khusus tentang G30S/PKI yang diterbitkan pada 10 Januari 1966. Kajian ini ditulis sejumlah peneliti yaitu Benedict Anderson dan Ruth McVey dari Universitas Cornell di Ithaca, Amerika Serikat.

“Jadi, ini bukan rekayasa. Dan risetnya sampai ke Cornell. Mas Arifin sebagai sutradara, sebagai orang, dia tak akan membuat sesuatu yang tidak dia percayai dan yang tidak dia yakini. Semua ini adalah autentik menurut dia. Menurut data-data yang ada,” ujar Jajang dalam wawancara dengan tvOne.

Dia menambahkan dalam film ini juga diwawancarai keluarga jenderal korban penculikan. Namun, memang tak ada pihak PKI yang tak bersedia diwawancarai karena takut.

“Kami mewancarai keluarga para Jenderal. Sayang sekali dari pihak PKI tidak ada yang bersedia diwawancarai, tak ada yang berani, dia mengaku adalah PKI, apalagi menjawab,” jelasnya.

Meski demikian, ada keterangan dari anggota PKI saat itu yakni Sjam Kamaruzaman yang bersedia diwawancarai. Namun, jawabannya tak bisa lugas dan detail.

“Satu-satunya orang PKI yang bisa kami wawancarai dalah Sjam Kamaruzaman. Pun, ia jawab cuma hanya iya, iya. Begitulah, iya begitulah,” tuturnya.

Sebelumnya, putra tokoh PKI DN Aidit, Ilham Aidit, menuding film Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI bukan merupakan film sejarah, juga bukan film dokumenter. Film tersebut, kata dia, sepenuhnya imajinasi sutradara Arifin C Noer, yang ketika menggarap film tersebut berdasarkan pesanan rezim yang berkuasa, orde baru.

“Saya ingin tekankan bahwa film itu bukan film sejarah, pasti bukan sejarah, film itu bukan dokumenter,” kata Ilham Aidit di ILC tvOne, Selasa malam, 29 September 2020.

red: a.syakira
sumber: viva.co.id

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button