Ramadhan, Pusat Madrasah Kesabaran

Keempat, Allah menjadikan sabar dan takwa sebagai benteng dari tipu daya dan makar dari setan. Allah SWT berfirman, “Jika kalian bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan bahaya bagi kalian.” (Q.S. Ali Imran [3]: 120).
Pribadi Takwa
Selain membentuk pribadi penyabar, puasa Ramadhan melahirkan pribadi-pribadi yang bertakwa (Q.S. Al-Baqarah [2]: 183). Pribadi yang bertakwa itu harus tahu diri, tahu batas, dan tahu yang pantas.
Orang bertakwa itu tahu diri. Artinya, orang yang bertakwa itu harus bisa mengendalikan hawa nafsu. Ia akan terus berjuang dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga nafsu itu berada dalam kendalinya. Bukan dirinya yang berada dalam kendali nafsu.
Rasulullah Saw menyebutkan, indikator orang yang cerdas itu salah satunya adalah yang mampu mengendalikan hawa nafsu dirinya. Sabda Nabi Saw, “Orang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.” (H.R. Tirmidzi).
Orang bertakwa itu tahu batas. Artinya, orang yang bertakwa itu harus mengetahui akan perintah dan larangan Allah. Orang yang bertakwa akan menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam menjalani kehidupan. Orang yang bertakwa mengetahui akan batasan-batasan dalam perjalanan kehidupan. Dengan memahami Al-Qur’an, orang bertakwa mengetahui perintah dan larangan-Nya, serta mengetahui batasan dalam hidup. Dan, orang bertakwa bisa selamat sampai tujuan, yaitu masuk surga-Nya.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air.” (Q.S. adz-Dzariyat [51] :15). Dalam ayat yang lain, “Sesungguhnya orang-orang yang betakwa berada dalam surga dan kenikmatan.” (Q.S. at-Thur [52] :17).
Orang bertakwa itu tahu yang pantas. Artinya orang yang bertakwa itu harus berusaha untuk menampilkan performa diri yang terbaik sesuai dengan batas kemampuannya. Orang bertakwa itu selalu menghias diri dengan akhlak mulia, dan berpakaian dengan pakaian takwa.
Allah SWT berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (Q.S. al-A’raf [7]: 26).
Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar mampu menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ihtisaban sehingga menjadi pribadi muslim yang penyabar dan layak masuk surga-Nya. Amin.[]
Imam Nur Suharno, Pembina Korps Mubaligh HK, serta Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat.