Rapat Paripurna, Anggota DPR Kenakan Syal Palestina
“Dan bahkan dengan tegas Pimpinan BKSAP meminta kepada amnesti internasional agar membawa (Perdana Menteri Israel) Benyamin Netanyahu ini ke (mahkamah) kriminal internasional (atas kasus) kejahatan perang. Oleh karena itu kita di Parlemen Indonesia suasana ini harus kita hidupkan. Maka dalam bentuk itu kita buat pernyataan dukungan dalam bentuk syal,” tegas Syahrul.
Dukungan itu. tandas Syahrul, merupakan hasil implementasi dari Undang-Undang Dasar 1945 Indonesia yang menyatakan penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan.
“Oleh karena itu, Indonesia akan selalu berada di sisi Palestina yang terjajah. Karena hanya satu-satunya negara yang sampai sekarang terjajah itu adalah Palestina,” pungkasnya.
Sementara itu, CEO Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) Dr. Ahed Abu Al Atta. menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi terhadap Parlemen Indonesia khususnya GKSB DPR RI yang telah memberikan waktu khusus untuk menyatakan dukungan kepada Palestina. yang mengalami penderitaan akibat menghadapi serangan brutal dari penjajah zionis Israel.
Ahed memaparkan, sekitar 9.000 lebih warga Palestina syahid akibat dari serangan brutal Israel dan 25.000 orang luka-luka akibat dari agresi Israel. Semakin miris, terjadi genosida dan pembantaian massal yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Maka, untuk menghadapi pembantaian harus ada aksi dan simpati global untuk membuktikan kejahatan perang di Gaza tersebut.
“Dan Israel jika melihat ada gerakan simpati internasional dari dunia Islam dan dari dunia Arab maka Israel akan berhenti melakukan kejahatan ini. Oleh karena itu, kami ucapkan khusus terima kasih kepada parlemen Indonesia yang telah memberikan waktu dan siding khusus untuk menyatakan dukungan kepada Palestina,” tutupnya.[]