Rasulullah Bersihkan Kaum Pemberontak
Memperlemah keberadaan kantong-kantong pemberontak di suatu tempat sangatlah penting, sebab keberadaannya akan menjadi sumber masalah yang akan menggelisahkan negara.
Keberadaan pemberontak dalam sebuah negara tak boleh diabaikan. Daulah Islam, saat dipimpin Rasulullah Saw juga menghadapi persoalan pemberontak. Keberadaan mereka bahkan telah menyebar di sana-sini, bahkan telah menyebar di seluruh penjuru Jazirah Arab. Setelah selesai melakukan pembersihan terhadap institusi-institusi politik bagi sentral kekuatan bangsa Arab (suku Quraisy, kabilah Hawazin, kabilah Tsaif, dan lain-lainnya), Rasulullah segera menyiapkan pasukan untuk menyerang mereka, agar mereka tuduk terhadap kekuasaan dan kedaulatan Daulah Islam.
Menurut Profesor Rawwaz Qal’ah Jie, dalam kitab Qiraah Siyasah li Sirah Nabawiyah, untuk mencapai tujuan di atas setidaknya Rasulullah pernah mengirimkan pasukan (sarriyah) ke Bani Tamim, Khats’am, Thaiy, Jeddah serta ke Jubbab dan Baliya.
Pasukan yang dikirim ke Bani Tamim
Pasukan ini disiapkan pada bulan Muharram tahun kesembilan Hijriyah. Pasukan berkekuatan lima puluh penunggang kuda yang semuanya berasal dari bangsa Arab ini dipimpin Uyainah bin Hishn al-Fuzari. Anggota pasukan tak ada seorang pun dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Rasulullah Saw memerintahkan mereka untuk menyerang Bani Tamim.
Uyainah dan pasukannya bergerak pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari. Ketika pasukan pimpinan Uyainah menyerang, musuh-musuh melarikan diri. Uyainah berhasil menggiring dan membawa binatang-binatang ternak mereka, dan berhasil menahan wanita-wanita dan anak-anak mereka. Mereka semua dibawa ke Madinah. Tak lama kemudian mereka disusul oleh delegasi Bani Tamim untuk menyatakan ketaatan, ketundukan, dan loyalitas mereka.
Pasukan yang dikirim ke Khats’am
Pada bulan Shafar, Rasulullah mengirim Qathbah bin Amir dengan kekuatan dua puluh orang menuju perkampungan orang-orang Khats’am melalui arah lembah Baisyah. Qathbah melancarkan serangan terhadap mereka, sehingga terjadilah pertempuran yang sengit. Akhirnya kemenangan berada di pihak kaum muslimin. Qathbah kemudian menggiring dan membawa binatang-binatang ternak dan wanita-wanita ke Madinah.
Pasukan yang dikirim ke Thaiy
Pada bulan Rabi’ul Awwal, Rasulullah mengirim Ali bin Abu Thalib dengan kekuatan seratus lima puluh orang dari kalangan kaum Anshar ke Thaiy untuk menghancurkan berhalanya ‘al-Fuls’. Ali dan pasukannya pun pergi, kemudian menghancurkan dan membakar berhala itu. Ali bin Abu Thalib kembali ke Madinah dengan membawa para tawanan, binatang ternak, dan perak. Di antara para tawann itu adalah Saffanah bintu Hatim ath-Thaiy.
Pasukan yang dikirim ke Jeddah
Sampai informasi kepada Rasulullah Saw bahwa orang-orang Habasyi telah tiba di Jeddah. Pada bulan Rabi’ul Akhir, Rasulullah mengirim Alqamah bin Muharriz dengan kekuatan tiga ratus mujahid. Ketika mereka melihat pasukan pimpinan Alqamah mereka melarikan diri.