INTERNASIONAL

Ratusan Bekas Pejabat Keamanan Israel Desak Trump Bantu Akhiri Perang di Gaza

Yerusalem (SI Online) – Sekitar 600 mantan pejabat keamanan Israel, termasuk eks kepala Mossad dan militer, menyerukan kepada Donald Trump agar menekan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza, di saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah mempertimbangkan perluasan operasi militer.

Dalam surat terbuka, para mantan pejabat tersebut menyatakan bahwa mengakhiri perang adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

“Kredibilitas Anda di mata mayoritas rakyat Israel memperbesar kemampuan Anda untuk mengarahkan Perdana Menteri Netanyahu dan pemerintahnya ke jalan yang benar: akhiri perang, pulangkan para sandera, hentikan penderitaan,” tulis mereka.

Mereka juga menyatakan keyakinannya bahwa Hamas tidak lagi menjadi ancaman strategis bagi Israel.

Surat ini muncul di tengah meningkatnya tekanan terhadap pemerintah Israel untuk mengakhiri perang, meskipun Netanyahu mempertimbangkan untuk justru meningkatkan ofensif. Ribuan warga turun ke jalan di Israel pada akhir pekan lalu, setelah dua video yang memperlihatkan kondisi para sandera yang kurus kering beredar luas.

Salah satu video menampilkan Evyatar David, yang tampak seperti kerangka hidup sedang menggali lubang yang ia sebut bisa menjadi kuburannya sendiri. Video ini memicu kemarahan luas di seluruh Israel.

Pada Minggu malam, Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang mengeluarkan pernyataan yang menuduh Netanyahu “membawa Israel dan para sandera menuju kehancuran.”

Netanyahu tetap mempertimbangkan perluasan perang di Gaza, meski seruan gencatan senjata terus bertambah. Media Israel melaporkan bahwa ia ingin “mendorong pembebasan para sandera melalui kemenangan militer yang menentukan”.

Perluasan operasi militer ini akan memuaskan keinginan para menteri sayap kanan ekstrem dalam koalisi Netanyahu, yang sejak awal menolak segala bentuk gencatan senjata.

Negosiasi gencatan senjata juga tampak terhenti, dan Israel menyalahkan Hamas. Sepuluh hari lalu, AS dan Israel menarik para negosiator mereka dari Doha dan mengatakan akan menjajaki “opsi alternatif” untuk membebaskan para sandera.

Langkah memperluas perang ini bertentangan dengan posisi resmi AS, sebagaimana disampaikan utusan Timur Tengah Trump, Steve Witkoff, kepada keluarga para sandera akhir pekan lalu. Witkoff mengatakan bahwa Washington mendukung diakhirinya perang Gaza secara menyeluruh yang akan memungkinkan pemulangan para sandera tanpa perlu pertempuran lebih lanjut.[]

Nuim Hidayat
Sumber: The Guardian

Artikel Terkait

Back to top button