Refleksi Tragedi 9/11, Fadli Zon: Terorisme Tak Ada Hubungannya dengan Islam
Menurutnya, kita bisa bermitra melakukan partnership dengan kekuatan yang ada untuk menggapai kemakmuran rakyat dan kemajuan ekonomi dalam negeri.
Kembali soal peringatan 9/11, kata Fadli, sejak tragedi itu banyak peristiwa yang terjadi di dalam negeri, ada bom Bali dan seterusnya.
“Kita tentu tidak ingin ada terorisme di Indonesia, kita harus melawan terorisme, kekuatan-kekuatan seperti ISIS yang menurut saya memanipulasi ini juga harus dihadapi,” jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan perang melawan terorisme adalah tidak ada lagi anggaran melawan terorisme.
“Anggaran tersebut harus di switch (dialihkan), difokuskan untuk pembangunan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” tutur Fadli.
Ia mengatakan, pemberantasan terorisme tetap harus dilakukan tapi secara proporsional. “Saya yakin dalam sejarah Indonesia rakyat Indonesia itu pada dasarnya adalah masyarakat moderat, meski ada pihak-pihak yang menginkan radikalisasi dan tindakan-tindakan terorisme tapi menurut saya sangatlah kecil,” ungkapnya.
“Janganlah kita memberikan ruang kepada terorisme agar nanti tidak perlu ada lembaga seperti Densus 88, Badan Penaggulangan Terorisme dan seterusnya,” tambahnya.
Fadli mengatakan bahwa kita sudah mempunyai kekuatan TNI, Polri dan BIN. “Lembaga-lembaga ektra institusional di masa mendatang mestinya perlu kita evaluasi agar memfokuskan diri membangun ekonomi, politik yang sehat, sosial, hukum, budaya dan seterusnya,” tuturnya.
Oleh karena itu, Fadli mengajak untuk merenungkan 20 tahun peristiwa 9/11 ini agar kita sadar terutama para pengambil kebijakan.
“Jangan salah mengambil kebijakan, lihat tren geopolitik dunia. Islam bukanlah musuh, terorisme tentu sebagai musuh, tetapi terorisme tidak ada sama sekali hubungannya dengan Islam, dan jauhkanlah Islamofobia, karena Islamofobia ini merobek-robek persatuan nasional,” tandasnya. [ ]
Video selengkapnya: