JEJAK SEJARAH

Relasi Sosiologis, Mata Rantai Kehidupan dan Kampung Assegaf di Palembang

Salah satu, kaum Hadrami yang juga menempati kampung Arab tersebut, adalah Sayyid Alwi bin Syekh Assegaf. Sayyid Alwi lahir di Hadramaut kemudian merantau ke Palembang.

Di Palembang bersama dengan Sayyid Abdurrahman bin Abdul Aqil Al-Munawar, sayyid Alwi merintis usaha dan membeli sebidang tanah di Tangga Takat, Seberang Ulu II, tanah yang kemudian dinamakan Kampung Assegaf. Salah satu usaha Sayyid Alwi Assegaf yang terkenal dan dinamakan PT. Alwi Assegaf adalah membangun pabrik es balok yang didirikan pada 1929.

Selama hampir 100 tahun, PT Alwi Assegaf ini memasok es balok bagi para nelayan dari Sungai Musi hingga Selat Bangka. Setiap hari, sekitar 200 ton es dibuat.

Es batu merupakan kebutuhan pokok bagi para nelayan tradisional. Mereka bergantung pada es batu untuk mengawetkan hasil tangkapan selama berhari-hari. Bahkan selain sebagai pemasok dan pembuat es balok PT Alwi Assegaf juga menjadi pemasok air bersih bagi masyarakat sekitar.

Ribuan liter air bersih dihasilkan oleh instalasi penjernihan air tua yang berada di halaman belakang pabrik. Air bersih disalurkan secara gratis ke 34 rumah di sekitar pabrik. (Sarwindaningrum, 2011). Kehadiran pabrik ini setidaknya telah memberikan manfaat bagi keberlangsungan rantai kehidupan di tepi Sungai Musi. []

Dimas Sigit Cahyokusumo, Penikmat Tasawuf dan Sejarah asal Jakarta.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button