Renungan Awal Tahun Baru Islam

Alhamdulillah, hari ini kita sudah di awal tahun baru 1447 hijriyah. Momen Tahun Baru Islam ini kita manfaatkan untuk muhasabah diri, evaluasi diri kita satu tahun yang lalu. Apakah selama itu kita termasuk orang yang taat berislam ataukah justru sebagai orang yang banyak dosa?
Jika sudah menjadi orang yang saleh tentu wajib kita lestarikan istiqamah dan kita tingkatkan agar kita menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Dan orang bertakwa inilah yang Allah telah persiapkan surga untuk muttaqin. (QS Ali Imran: 133).
Dan jika kita termasuk orang yang sering maksiat, melanggar syariat Allah, zalim dan bahkan terjebak dalam kesyirikan, maka kita wajib bertobat, tinggalkan segera kezaliman itu dengan banyak-banyak istighfar, beramal saleh baik yang wajib maupun yang sunnah. (Baca Ali Imran 133-135).
Bersegeralah!
Allah SWT perintahkan kepada orang-orang beriman untuk segera bertobat dan beramal ibadah sebagaimana firman-Nya:
Surat Ali ‘Imran Ayat 133:
۞ وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, profesor di Fakultas Syariah Universitas Qashim, Saudi Arabia, dalam menafsiri ayat tersebut menyatakan:
“Tatkala Allah memotifasi hamba-Nya dengan syurga-Nya, Dia berfirman : { وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ } “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga” , tetapi tatkala Dia membolehkan mereka mencari kekayaan dunia, Allah berfirman : { فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا } “maka berjalanlah di segala penjurunya” [al-Mulk : 15], maka tidak seharusnya kedua perkara ini terjadi yang sebaliknya, sehingga ketika mengejar dunia manusia berlomba-loba mengejarnya, dan kepada akhirat mereka bermalas-malasan!” (https://tafsirweb.com/1265-surat-ali-imran-ayat-133.html).
Faktanya, kini banyak manusia yang tiap saat berlomba-lomba mencari harta benda baik di kantor, bisnis sebagai pengusaha atau usaha duniawi yang lain. Tapi tidak sedikit yang nabrak syariat Islam atau undang-undang yang berlaku, seperti curang, korupsi dan penipuan. Padahal Rasulullah telah memperingatkan kepada pemimpin yang korup dalam sabdanya:
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدِ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً, يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ, وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ, إِلَّا حَرَّمَ اَللَّهُ عَلَيْهِ اَلْجَنَّةَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ma’qil bin Yasâr Radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasûlullâh Saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allâh untuk memimpin bawahannya yang pada hari kematiannya ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allâh mengharamkan surga atasnya.” [Muttafaq alaih]
Bukan main-main ancamannya bagi pejabat yang curang menipu rakyatnya, ancamannya haram masuk surga.