Renungan Awal Tahun Baru Islam

Janganlah Menjadi Orang yang Merugi!
Kita hidup di dunia ini cuma satu kali. Karena itu jangan sampai kita menjadi orang yang merugi. Rugi dunia dan rugi akhirat.
Agar tak merugi alias beruntung pedomanilah firman Allah berikut ini:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr).
Surat Al ‘Ashr merupakan sebuah surat dalam Al-Qur’an yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena pendek dan mudah dihafal. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kaum muslimin yang dapat memahaminya. Padahal, meskipun surat ini pendek, akan tetapi memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ
“Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir 8/499].
Dalam ayat tersebut Allah bersumpah bahwa semua orang akan merugi kecuali orang yang beriman, beramal saleh dan orang yang saling berpesan kebenaran dan kesabaran.
Jadi ada empat karakter manusia yang beruntung yaitu:
Pertama: orang yang beriman. Iman adalah ‘tashdiqun filqalbi’ membenarkan dalam hati.
Insyaallah jika seseorang benar-benar beriman, dia yakin dan percaya bahwa Allah itu Esa, Allah Maha Kuasa, Allah Tempat Meminta. Dia tidak akan berdoa kepada dukun, jin dan setan. Dia tidak akan menyembah kereta kencana Nyi Roro Kidul.
Kasihan jika ada saudara kita yang musyrik tidak kita tolong dengan mengajak agama tauhid. Apalagi yang berbuat syirik itu seorang pejabat publik ini sangat berbahaya bisa diiikuti oleh rakyat yang lemah iman dan ilmu agamanya.
Karena dosa syirik ini kalau sampai mati tidak bertobat, dosanya tak diampuni Allah dan haram masuk surga. Dan tempat tinggalnya di neraka. Hal ini berdasarkan firman Allah:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48).