Resmikan Sekretariat, DDII Kota Bogor akan Buka Akademi Dakwah Indonesia
Dalam sambutannya, Riyanto yang didampingi pengurus DKM At Taqwa menyampaikan rasa syukurnya bisa bersilaturahim dengan pengurus Dewan Da’wah. Ia berharap sinergi yang dilakukan bisa memberi manfaat untuk kebaikan agama dan masyarakat, khususnya memakmurkan masjid yang ia pimpin.
Ketua DDII Jawa Barat Ustaz Roinul Balad yang meresmikan kantor tersebut, berpesan agar Dewan Da’wah Kota Bogor untuk segera mendaftar ke Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik).
“Pendaftaran ini agar dakwah lebih mudah ke depannya, karena kita adalah mitra pemerintah dalam membangun bangsa,” ujar pria yang akrab disapa Ustaz Roin itu.
Saat ini, kata dia, Pimpinan DDII Jawa Barat sedang melakukan strukrurisasi pengurus di seluruh Kota dan Kabupaten Jawa Barat.
“Alhamdulillah di Jawa Barat ada 9 kota dan kabupaten yang punya sekretariat, dan hari ini peresmian sekretariat di Kota Bogor,” ungkapnya.
Terkait kegiatan dakwah, Ustaz Roin mengingatkan lima pilar dewan dakwah yaitu mengawal aqidah, menegakkan syariat, merekat ukhuwah umat, mendukung NKRI yang bersyariat, serta mendukung solidaritas ummat. Ia mengingatkan agar dai Dewan Dakwah dimana pun ia berpijak, tetaplah harus mengusung kelima pilar tersebut.
Sementara itu, tausiyah disampaikan KH Daud Gunawan selaku Ketua Majelis Syuro DDII Jawa Barat. Tokoh sepuh yang sudah berumur 82 tahun itu merupakan salah seorang murid pendiri DDII Mohammad Natsir. Ia aktif di DDII sejak awal lembaga ini berdiri.
Pada kesempatan tersebut, Ustaz Daud menyampaikan beberapa hal penting yang merupakan sebagian dari warisan nilai yang pernah disampaikan Pak Natsir.
Ia bercerita tentang pengalaman suka duka berjuang bersama Dewan Dakwah. “Selama pengalaman sejak awal, menurut saya berjuang bersama Dewan Da’wah lebih banyak sukanya, tidak ada dukanya,” ujarnya.
Ustaz Daud mengungkapkan bahwa pendidikan awal dari Pak Natsir itu menguatkan akidah.
“Awal belajar itu Buya Natsir mengajarkan akidah, saya belajar itu dua minggu di tempat beliau tentang tauhid, ketika itu tidak boleh pulang,” ungkapnya.
Kata dia, di dinding rumah Pak Natsir, ada tulisan salah satu ayat Al-Qur’an yaitu surat Al Ankabut 69, yang artinya: