Respon Genosida di Gaza, Menlu Malaysia: Seharusnya Semua Tidak Diam Lagi

Kuala Lumpur (SI Online) – Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hassan mengutuk “kekejaman” yang dilakukan terhadap warga sipil di Jalur Gaza. Hal itu mencerminkan “ketidakpedulian dan standar ganda” terhadap penderitaan rakyat Palestina, bersama dengan “terkikisnya kesucian hukum internasional.”
“ASEAN tidak bisa tinggal diam,” kata Hassan dalam pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), pada malam menjelang pertemuan puncak regional di Kuala Lumpur, Ahad lalu (25/5)
Hassan menyoroti perlunya sikap kolektif yang lebih kuat terhadap eskalasi yang sedang berlangsung di Gaza, di mana penduduk menghadapi blokade yang keras meskipun ada seruan internasional berulang kali untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan.
Para menteri luar negeri dari sepuluh negara anggota Liga sebelumnya menegaskan “dukungan tegas” mereka terhadap hak-hak Palestina pada Februari lalu.
Malaysia memegang jabatan presiden bergilir ASEAN dan telah memberikan lebih dari $10 juta bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak pecahnya perang pemusnahan Israel pada 7 Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan jumlah martir Palestina akibat perang telah mencapai 53.901, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, termasuk lebih dari 3.700 tewas sejak Israel melanjutkan operasi militer pada 18 Maret, setelah gencatan senjata sementara selama dua bulan.
Malaysia adalah salah satu pendukung utama perjuangan Palestina di kawasan tersebut, dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
sumber: infopalestina