Retno Klaim Indonesia Negara Pertama Penolak Rencana Israel Aneksasi Palestina
Tak hanya PBB, Retno juga mengajak negara yang tergabung pada Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan forum negara ASEAN agar bertindak secara kolektif mendukung hak bangsa palestina dan menolak pelanggaran hukum International secara terus menerus oleh Israel.
Diketahui saat ini situasi krisis financial dialami oleh lembaga yang mengurus pengungsi palestina UNRWA, dan hal ini menghambat pemberian bantuan kemanusiaan bagi 5,5 juta pengungsi Palestina yang sangat membutuhkan.
Melihat kondisi tersebut, Retno mengadakan pertemuan dengan Komisaris Jenderal UNRWA untuk membahas bantuan Indonesia untuk warga Palestina.
“Indonesia telah menyatakan komitmen bantuan, baik kepada pemerintah Palestina maupun dan kepada UNRWA. Pemerintah Indonesia meningkatkan kontribusi untuk pengungsi Palestina melalui UNRWA. Dengan demikian, Indonesia tidak saja terus memberikan dukungan politik kepada Palestina namun juga dukungan keuangan dan dukungan dalam bentuk lain,” tegas retno.
Sudah menjadi komitmen politik luar negeri dan diplomasi Indonesia untuk memberikan prioritas terhadap Palestina. Namun peran dan diplomasi ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah.
Ia bersyukur melihat kondisi masyarakat Indonesa yang respectfull terhadap krisis yang dialami oleh Palestina. Retno juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada MUI yang turut mendukung bangsa Palestina melalui peningkatan di bidang akses kesehatan.
“Saya sangat senang sekali melihat adanya sinergi upaya seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan dalam mendukung perjuangan Palestina, dan apresiasi yang sangat tinggi kepada MUI yang baru baru ini telah menandatangani MoU dengan kota Hebron untuk membangun rumah sakit yang sangat diperlukan bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan di wilayah tersebut,” tuturnya.
Di akhir pidatonya, Menlu Retno menyitir ungkapan Bung Karno: “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.”
“Dan Palestina akan menjadi bagian dari nafas diplomasi Indonesia di kancah internasional,” tutupnya.
red: adhila