Romantis Dunia Akhirat
Banyak diantara pasangan suami istri menganggap bahwa bentuk romantisme keluarga adalah dengan pergi piknik berdua, makan berdua, belanja berdua pokoknya segalanya mesti berdua, padahal ada suatu romantisme yang lebih dasyat bahkan rasa itu menggema antara dunia akhirat.
Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam selain sebagai Nabi beliau juga adalah sosok manusia yang sangat romantis kepada istri istrinya, diantara bentuk romantis beliau adalah mengajak istri istri beliau selalu dalam ketaatan, dan ternyata ketaatan itu membuatnya lembut, kelembutan hati meromantiskan semua indera manusia dan pada akhirnya ternyata taat itu romantis.
Jika cinta mempunyai cakupan Iain, maka ketaatan adalah jawaban dari cakupan cinta. Dan jika perbuatan harus menjadi penyandingnya, maka romantis adalah sepadannya.
Cinta, taat dan romantis. Menjadi sketsa indah yang mengabadikan semua kisah. Lelaku manusia-manusia bumi yang telah berhasil selalu terhubung ke Iangit. Menebarkan wangian kasturi yang aromanya hingga ke hati para pencari Tuhan.
Diantara bentuk romantisme Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam adalah dengan mengajak melakukan sholat malam sebagaimana hadits dibawah ini,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allah merahmati orang yang bangun malam hari kemudian melakukan shalat dan membangunkan isterinya lalu iapun melakukan shalat, apabila isterinya enggan maka ia memperciki wajahnya dengan air, dan semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam hari kemudian melakukan shalat, dan membangunkan suaminya. Apabila suaminya enggan maka ia memerciki wajahnya dengan air.” (HR. Abu Daud: 1238)
Potret romantisme Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu banyak diriwayatkan dalam banyak hadits. Salah satunya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mencium istrinya saat hendak berangkat menunaikan shalat berjamaah di masjid.
عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَبَّلَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
Dari Urwah dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium salah seorang istrinya kemudian keluar untuk shalat dan beliau tidak berwudhu lagi. (HR Abu Dawud No. 179, At-Tirmidzi No. 86, Ibnu Majah No. 502, Ahmad VI/210 No. 25807).
Tiada teladan yang patut kita ikuti dalam segala aspek kehidupan kecuali ada pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka jika ingin mendapati rumah tangga dan pasangan dalam keadaan selalu romantis, lakukan apa apa yang dicontohkan Nabi, romantis dunia dalam ketaatan yang akan kekal dibawa sampai akhirat.
Wallahu a’lam
Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia