Rumus Kehidupan yang Sederhana
Bangun di pagi hari dan tidur di malam hari, di antara pagi dan malam lakukan segala hal sebaik mungkin. Hidup adalah sebuah peta pilihan. Kita diberi pilihan untuk mendesain apa yang kita inginkan. Allah Ta’ala mengerti perjuangan kita sebelum kita pasrahkan semua pilihan kepadaNya. Jika sebagian orang percaya bahwa hidup ini penuh derita dan cobaan, kenapa kita meminta kepadaNya untuk terus hidup dengan kebaikan dan cinta?
Dengan memiliki kedamaian dan cinta kasih yang baik, tentu hati kita tidak akan berkawan dengan berbagai ujaran yang mengandung kebencian. Sebab kebencian hanya lahir dari hati-hati yang masih gelap. Sehingga yang demikian tidak akan terjadi pada jiwa-jiwa yang sering berbuat baik kepada sesama dan ikhlas karenaNya.
Allah Ta’ala, berfirman:
لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُولٰٓئِكَ أَصْحٰبُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus 10: Ayat 26)
Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda,
حَدَّثَنَا عَفَّانُ أَخْبَرَنَا حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ البُناني عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ صُهَيْبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ: لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَقَالَ: “إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ نَادَى مُنَادٍ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ إِنَّ لَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ مَوْعِدًا يُرِيدُ أَنْ يُنْجِزَكُمُوه. فَيَقُولُونَ: وَمَا هُوَ أَلَمْ يُثقِّل مَوَازِينَنَا وَيُبِيِّضْ وُجُوهَنَا وَيُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَيُزَحْزِحْنَا مِنَ النَّارِ “. قَالَ: “فَيَكْشِفُ لَهُمُ الْحِجَابَ فَيَنْظُرُونَ إِلَيْهِ فَوَاللَّهِ مَا أَعْطَاهُمُ اللَّهُ شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَيْهِ وَلَا أَقَرَّ لِأَعْيُنِهِمْ”
Telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit Al-Bannani, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Suhaib r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam membaca ayat berikut, yaitu firman-Nya: Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. (Yunus: 26) Lalu beliau sallallahu alaihi wa sallam bersabda: Apabila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka ada suara yang menyerukan, “Hai ahli surga, sesungguhnya Allah telah menjanjikan suatu janji kepada kalian, sekarang Dia hendak menunaikannya kepada kalian. Mereka berkata, “Apakah itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan amal kami, bukankah Allah telah membuat wajah kami menjadi putih dan memasukkan kami ke dalam surga serta menyelamatkan kami dari neraka?” Dilanjutkan bahwa lalu Allah membuka hijab-Nya bagi mereka, maka mereka dapat memandang kepada Allah. Demi Allah, Allah belum pernah memberikan suatu nikmat yang lebih mereka sukai daripada memandang Dzat-Nya, dan tidak (pula) lebih menyenangkan mata (hati) mereka (selain dari memandang kepada Dzat Allah). (HR.Ahmad)
Tentu kita masih ingat dengan janji indah Allah Ta’ala teruntuk mereka yang berbuat baik? Ayat dan hadits tersebut diatas menguatkan kembali bahwa tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Disaat kita terbiasa berbuat baik dengan ikhlas karenaNya, disitulah sebenarnya kita mendesain hidup kita agar penuh kebaikan pula dan cinta, sederhana bukan ?
Wallahu a’lam
Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia