Runtuhkan Zionis, Rebut Baitul Maqdis
Buku karya cendekiawan muda Fahmi Salim ini tepat waktunya. Di saat zionis Yahudi memborbardir Rafah saat ini, buku ini hadir untuk memberikan semangat pada rakyat Indonesia agar ikut andil dalam membantu Palestina. Kebiadaban Israel memang sudah keterlaluan, lebih dari 34 ribu kaum Muslim saat ini jadi korban.
Buku ini memberi gambaran cukup komperehensif tentang sejarah Yahudi Israel, Perangai Yahudi dalam Al-Qur’an, Strategi melawan zionis Israel, Agar Anak Mencintai Baitul Maqdis, Resep al Ghazali dalam Pembebasan Baitul Maqdis, Solusi Mujarab Konflik Baitul Maqdis dan Nilai Strategis Pertempuran Badai al Aqsha.
Buku setebal 473 halaman ini diawali dengan pemaparan kisah penyimpangan Bani Israel seperti disebut dalam Al-Qur’an. Kaum terlaknat ini melakukan penyimpangan:
Pertama, mereka mengatakan dirinya sebagai putra Allah dan kekasih Allah. Mereka mengaku punya hak eksklusif atau monopoli sehingga tidak bisa disalahkan. Dengan pongah mereka berkata, ”Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” (lihat surat al Baqarah 80).
Kedua, mereka meyakini Nabi Uzair putra Allah, sebagaimana Nabi Isa adalah putra Allah dalam keyakinan Nasrani. “Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS at Taubah 30)
Ketiga, mereka memalsukan Taurat. Termasuk pengertian memalsukan disini adalah beriman kepada sebagian isinya tapi mengingkari sebagian yang lain. “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (QS al Baqarah 79)
Keempat, mereka mengatakan bahwa Allah itu fakir. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: “Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya”. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): “Rasakanlah olehmu azab yang membakar”. (QS Ali Imran 181)
Kelima, mereka memerangi dan membunuh para Nabi. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” (QS al Maidah 70)
Nabi Muhammad Saw tidak lepas dari gangguan dan konspirasi Yahudi. Mereka sangat berniat untuk membunuh beliau, diantaranya dengan meracuni makanan dan melakukan tindakan kekerasan secara diam-diam.
Berdasarkan rekam jejak penyimpangannya sepanjang sejarah, bukan hal yang aneh bila Yahudi warga zionis Israel memiliki tabiat dan perangai serupa. Adalah kebodohan bagi umat Islam manakala kita begitu mudah dikelabui oleh niat ‘baik’ yang mereka tawarkan, seperti dalam penjajahan Palestina yang berlangsung hingga kini.
Diantara pengelabuan Yahudi adalah mereka berbagi tugas dengan Amerika Serikat, yakni berupaya sedemikian rupa mengajukan dan meyakinkan pendirian negara Palestina merdeka kepada negara-negara Arab sebagai tawaran normalisasi politik dengan Israel. Padahal, saat yang bersamaan, penjajah Israel justru tidak pernah mengakui dan selalu menihilkan negara Palestina dalam setiap perundingan damai.
Mereka tanpa henti memperlihatkan kesombongan dan kecongkakan di hadapan negara-negara Islam sedunia. Tak ayal sikap mereka mengusik para ahli ilmu yang tak ingin harga diri agama Tauhid ini diinjak-injak oleh Yahudi. Ulama duniapun menfatwakan beberapa hal terkait perjuangan perlawanan atas penjajahan Yahudi Zionis Israel: