NASIONAL

Sampaikan Refleksi Akhir Tahun, PP Muhammadiyah Soroti Lima Isu Utama

Jakarta (SI Online) – Pengurus Pusat Muhammadiyah menyampaikan reflesi akhir tahun di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (30/12/2024).

Dalam catatannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menggarisbawahi pentingnya mengambil hikmah dari perjalanan satu tahun terakhir.

“Satu tahun berlalu memberi banyak pelajaran. Hikmah itu harus menjadi bekal moral dan spiritual dalam menyongsong tahun mendatang,” ujar Haedar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/12/2024).

Haedar menyoroti fenomena perayaan tahun baru yang sering diwarnai hiruk-pikuk pesta kembang api, seraya mengingatkan bahwa pergantian tahun seharusnya menjadi momen refleksi.

“Tahun lama sebenarnya mengurangi usia kita. Islam melalui surat Al-‘Ashr telah mengajarkan kita betapa pentingnya waktu. Semua manusia akan merugi, kecuali mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran,” tegas Haedar.

Dalam refleksi tersebut, Muhammadiyah memandang masa depan bangsa sebagai rangkaian yang utuh, di mana pencapaian fisik yang luar biasa, seperti pembangunan infrastruktur, harus disertai dengan perbaikan di bidang sosial, moral, dan spiritual.

Dalam catatannya, Haedar menyoroti lima persoalan yang masih mengemuka, dari keringkihan rohani masyarakat, budaya korupsi, hingga harapan kebijakan yang pro rakyat.

Pertama, agama harus hadir sebagai kanopi suci, menjadi oase di tengah kegersangan rohani. Namun, semakin ke sini, agama cenderung tumpul dan hanya menjadi hiburan. Substansi agama seperti hakikat hidup sering terpinggirkan. Agama seharusnya difokuskan pada esensi, bukan sekadar hiburan artifisial di ruang publik.

Kedua, Haedar juga menyoroti sejumlah isu strategis nasional, termasuk komitmen pemberantasan korupsi. Ia menyatakan dukungannya kepada Presiden Prabowo untuk memastikan korupsi diberantas secara menyeluruh.

“Komitmen ini harus menjadi political will di semua lini pemerintahan, dari Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, hingga Pemda. KPK perlu diperkuat dengan integritas tinggi untuk menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi,” jelasnya.

Ketiga, Haedar menyinggung perlunya konsolidasi demokrasi pasca-Pemilu 2024. Haedar menyoroti tantangan seperti politik uang dan kurangnya moralitas pejabat sipil. Demokrasi, menurutnya, harus lebih substantif dan menjadi kesadaran seluruh perangkat negara. Proses demokratisasi harus diperkuat agar tidak hanya bersifat prosedural.

Keempat, terkait Pilkada 2024, Haedar memberikan pesan penting bagi kepala daerah agar memimpin dengan moralitas dan tanggung jawab tinggi. Ia mengingatkan agar kepala daerah tidak terjerumus dalam korupsi, gratifikasi, politik balas jasa, atau pemberian konsesi lahan yang merugikan rakyat.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button