Sasar Kaum Milenial, Principal Luncurkan “Principal Haji Muda”
Jakarta (SI Online) – PT Principal Asset Management (Principal), sebuah perusahaan patungan antara Principal Financial Group dengan CIMB Group Holdings Berhad, meluncurkan “Principal Haji Muda”, sebuah program investasi reksa dana syariah dengan akses digital yang pertama di Indonesia untuk perencanaan ibadah haji.
Peluncuran Principal Haji Muda dilakukan dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021.
Principal Haji Muda adalah program investasi yang dapat diakses melalui aplikasi Principal ID. Program dan aplikasi ini secara resmi berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Skema program investasi untuk perencanaan ibadah haji ini diklaim telah memenuhi kaidah investasi syariah yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan muslim dan muslimah muda Indonesia dalam mengumpulkan dana awal untuk booking kursi perjalanan ibadah haji di usia yang masih muda.
CEO Principal Islamic Asset Management dan Head of Islamic Business dari Principal Group, Dato’ Paduka Syed Mashafuddin Bin Syed Badarudin, mengatakan misi perusahaannya adalah untuk menumbuhkembangkan kemandirian finansial bagi semua orang, melalui solusi investasi inklusif dan upaya transformasi digital.
“Pandemi telah mempercepat perjalanan transformasi digital kami, dan dengan kerjasama bersama partner strategis kami, kami mampu memberi solusi investasi yang sesuai kaidah syariah untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah kami,” kata Syed Mashafuddin.
Deputi Penghimpunan dan Penempatan, Investasi Langsung dan lainnya Dalam Negeri Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Sulistyo Budi mengungkapkan, pihaknya mendukung gerakan Ayo Haji Muda. Gerakan moral ini adalah membangun kesadaran untuk mengutamakan ibadah haji, dan mempersiapkannya sejak dini.
Sulistyo mengatakan, sebagai rukun Islam kelima, ibadah haji diwajibkan bagi umat Islam yang mampu. Mampu dalam dua hal, secara keuangan dan secara fisik.
“Ibadah haji butuh fisik yang prima, karena itu saatnya milenial merencanakan ibadah haji dari sekarang. Agar nanti saat beribadah haji masih muda, usia produktif dengan kesehatan prima,” kata dia.
Apalagi, kata Sulistyo, daftar antrean haji reguler saat ini makin panjang. Meskipun tiap daerah berbeda, namun rata-rata masa tunggunya sekitar 22 tahun. Ditambah dengan dua kali penundaan pemberangkatan haji di masa pandemi Covid-19.