SBY Turun Gunung, Hadapi Gerakan Kudeta Partai Demokrat
“Saya akan berjuang bersama pimpinan partai dan seluruh kader partai di manapun saudara berada. Gerakan liar ini tidak boleh kita biarkan, mari kita cegah dan gagalkan aksi-aksi mereka,” serunya.
Sebelumnya Demokrat menyebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hendak menggalang kekuatan untuk mendongkel Agus Harimurti Yudhoyono dari kursi ketua umum. Moeldoko membantah. Dia menyebut isu yang dilontarkan Demokrat itu adalah masalah internal partai.
SBY menyebut gerakan yang ingin mengambil alih kepemimpinan di Partai Demokrat ini bertujuan untuk menggantikan kepemimpinan AHY dengan orang luar yang bukan kader Demokrat.
Presiden ke-6 RI ini menyebut bahwa orang luar itu bersekongkol dengan segelintir kader dan mantan kader Demokrat yang bermasalah. SBY pun dengan tegas menyampaikan pesan kepada orang luar atau gerakan yang mencoba mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
“Saya katakan dengan jelas dan tegas bahwa Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan, walaupun demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi kami tidak tergiur dengan uang anda seberapa pun besarnya,” ujarnya.
SBY menyatakan jika gerakan tersebut berhasil melancarkan aksinya, maka besar kemungkinan seluruh kepengurusan Partai Demokrat di Indonesia juga akan diobrak-abrik.
“Kalau gerakan ini berhasil karena ada yang ingin membeli partai kita dan kemudian ada fasiltatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan.
SBY juga mengaku tidak percaya bahwa orang luar yang hendak mendongkel kepemimpinan AHY itu mencintai Partai Demokrat. Pasalnya, dia sama sekali tidak memiliki jasa pada partai tersebut.
“Saya tidak percaya kalau orang luar yang hendak mendongkel kepemimpinan partai kita itu yang kebetulan seorang pejabat tinggi yang memiliki kekuasaan di pemerintahan sungguh mencintai partai kita. Saya juga tidak yakin orang itu mau berkorban demi kita semua, karena tidak ada darah dan keringatnya, tidak ada jasa dan tidak ada pula pengorbanannya, yang diinginkannya hanya kekuasaan semata,” ungkap SBY.
red: farah abdillah