Sebut Pemerintah Islamofobia, Jurnalis Muslimah Prancis Malah Diancam Bunuh
Paris (SI Online) – Seorang jurnalis Muslim Prancis, yang gencar mengritik pemerintah atas kebijakan yang dia sebut “Islamofobia”, dilaporkan telah mendapat ancaman pembunuhan.
Nadiya Lazzouni, jurnalis muslimah tersebut, juga menerima penghinaan. Ia dijuluki sebagai “pelacur Islam”, karena sikap kritisnya.
Nadiya kini meminta Presiden Emmanuel Macron untuk memberikan perlindungan terhadapnya karena ancaman pembunuhan itu dirasa sangat serius.
Jurnalis sekaligus YouTuber itu menjadi populer karena memperdebatkan politisi konservatif di televisi dan menentang larangan jilbab di negara sekuler itu.
Kepada saluran BFM TV yang dilansir Ahad (11/4/2021), Nadiya mengaku bila dia menghubungi staf administrasi Macron dan telah meminta perlindungan.
Dia mengaku telah diberitahu oleh penasihat keamanan presiden bahwa pihak berwenang memperlakukan situasi yang dia alami dengan sangat serius. Penyelidikan juga telah diluncurkan untuk menilai tingkat ancaman terhadap Nadiya.
Nadiya membagikan foto di media sosial dari surat tulisan tangan yang telah dikirimkan kepadanya. Surat itu berisi penghinaan dan ancaman. Surat itu menyebutnya sebagai “pelacur Islam” dan membahas tentang akan adanya “peluru yang menembus lehernya”.
Lazzouni menggambarkan situasi itu sebagai “perburuan penyihir yang sebenarnya”. “Pertama hanya melawan kaum Islamis, dan kemudian melawan [semua] Muslim,” katanya.
Jurnalis tersebut meminta Presiden Macron, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dan Menteri Kewarganegaraan Marlene Schiappa untuk mengambil tindakan melawan kampanye kebencian terhadapnya. “Dan semua Muslim yang tinggal di Prancis,” paparnya.
red: fathullah fr.