‘Self-Healing’ Islami: Taqarrub Ilallah, Jiwa Jadi Tenang
Di era modern ini, istilah self-healing atau penyembuhan diri menjadi topik yang banyak diperbincangkan, khususnya di kalangan anak muda.
Aktivitas yang bertujuan menenangkan pikiran seperti meditasi, journaling, traveling, hingga digital detox kerap dianggap solusi mengatasi stres dan keresahan batin.
Namun, tahukah kita bahwa Islam sudah sejak lama menawarkan konsep penyembuhan jiwa yang lebih dalam dan sempurna?
Dalam Islam, penyembuhan hati dan jiwa berpusat pada kedekatan dengan Allah SWT (taqarrub ilallah). Mengembalikan segala keluh kesah, beban hidup, dan kegelisahan kepada-Nya menjadi kunci utama dalam menemukan ketenangan.
Self-Healing dalam Perspektif Islam
Self-healing dalam Islam bukan hanya sekadar mencari ketenangan dengan cara duniawi, tetapi juga mencakup pendekatan spiritual yang melibatkan hati, akal, dan iman.
Firman Allah dalam Al-Qur’an menegaskan:
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىٕنُّ الْقُلُوْبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini menegaskan bahwa ketenangan hakiki hanya bisa didapatkan dengan mengingat Allah, bukan dengan pelarian semu seperti hiburan yang berlebihan atau tren semata.
Metode Self-Healing Islami
- Membaca Al-Qur’an dan Tadabbur
Al-Qur’an adalah penyembuh hati (syifa’). Ketika seseorang membaca dan merenungkan ayat-ayat Allah, ia akan menemukan ketenangan. Firman Allah:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-Isra’: 82)
Merenungi kisah para nabi, janji-janji Allah, dan kebesaran-Nya dapat membantu kita melihat masalah hidup dari perspektif yang lebih luas.