Serangan terhadap Muslim dan Paham Sayap Kanan Meningkat di Prancis
Prancis (SI Online) – Sebuah Lembaga Pengawas Hak Asasi Manusia Jaringan Eropa Melawan Rasisme (ENAR) yang berbasis di Brussel pada Senin (14/2) memperingatkan lembaga-lembaga Uni Eropa dan negara-negara anggota tentang serangan terhadap Muslim dan penyebaran paham-paham sayap kanan di Prancis.
ENAR mengecam eskalasi serangan terhadap Muslim dan organisasi masyarakat sipil yang bekerja melawan rasisme dan kebencian anti-Muslim di Prancis
“Negara ini menunjukkan tanda-tanda sayap kanan yang tumbuh di dalam institusinya,” kata Lembaga itu, dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut ENAR, Eropa harus prihatin dengan “wacana dan strategi yang semakin memecah belah” pemerintah Prancis yang didasarkan pada ideologi sayap kanan dan menargetkan Muslim serta organisasi masyarakat sipil.
ENAR khawatir bahwa dengan kedok keamanan nasional, organisasi masyarakat sipil dibubarkan, masjid digerebek, dan sekolah serta bisnis milik Muslim ditutup, di mana hal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip supremasi hukum.
Pengawas juga mencatat bahwa hak-hak dasar “orang-orang yang dirasiskan di Prancis, dan Muslim pada khususnya” sangat terancam di Prancis.
Mereka menegaskan kebebasan berekspresi dan berserikat sangat terancam, mengutip laporan terbaru dari Observatorium Prancis untuk Kebebasan Asosiatif yang mendokumentasikan 20 sanksi terhadap LSM tanpa dasar hukum atau faktual selama lima tahun terakhir.
ENAR menekankan tindakan ini memiliki “efek mengerikan” pada komunitas Muslim dan masyarakat sipil karena mereka “dianggap bersalah sampai terbukti tidak bersalah.”
Pernyataan itu menggarisbawahi media arus utama Prancis juga telah bergabung dengan tren menyerang LSM dan “menjelekkan Muslim.”
Organisasi itu juga memperingatkan bahwa politisi Prancis secara aktif mencari hubungan dengan organisasi politik sayap kanan secara terbuka di seluruh Eropa.
sumber: anadolu