Serapan Anggaran Rendah, Bu Menteri Gagal Mengelola?
Inilah paradigma sistem anggaran dalam naungan demokrasi kapitalisme. Buruk dan rusak. Sebab, anggaran disusun berasaskan materi, berorientasi untung rugi. Kemaslahatan rakyat dinomorduakan, yang utama kepentingan oligarki jalan. Alhasil, lumrah ditemui serapan anggaran buruk dan rendah. Mirisnya, dengan serapan anggaran yang rendah ini, hajat hidup rakyat pun makin tak terlayani.
Sistem anggaran ala demokrasi ini jelas bertolak belakang dengan sistem anggaran dalam naungan Islam. Paradigma Islam meletakkan kemaslahatan rakyat sebagai pondasi dalam menyusun APBN. Penggunaannya pun dikelola dalam koridor syarak. Haram bagi penguasa, menggunakan anggaran ini untuk kepentingan pribadi ataupun golongan.
Sistem anggaran ini dikelola oleh baitulmal, yang mana sumber pemasukannya berasal dari pengelolaan harta kepemilikan umum, fai, jizyah, kharaj, dll. Sementara khalifah sebagai pemimpin negara berperan sebagai pengendali agar anggaran ini tepat sasaran dan sesuai kebutuhan rakyat. Alhasil, anggaran negara pun benar-benar dibelanjakan untuk kemaslahatan rakyat.
Sungguh mustahil mengharapkan serapan anggaran tepat sasaran, selama demokrasi kapitalisme masih diadopsi. Alhasil, alangkah baiknya jika Bu Menteri merenungi dan berbenah diri, bahwa sejatinya hanya sistem anggaran Islamlah yang terbaik untuk mengelola negeri ini. Wallahu’alam bissawab.
Jannatu Naflah, Praktisi Pendidikan