Serbuan Zionis Meningkat, Al-Aqsha Butuh Pembelaan Kaum Muslimin
Al-Quds (SI Online) – Departemen luar negeri dan imingrasi mengutuk penyerbuan ratusan yahudi radikal ke Al-Aqsha dan gelaran ritual Talmud di dalamnya dalam rangka peringatan hari raya Robohnya Haikal.
Dalam kaitan ini, Menlu Palestina menganggap penyerbuan pemukim tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari eskalasi Zionis untuk mengincar Al-Aqsha dan Kota Lama melalui aksi-aksi provokasi dan yahudisasi dibawah bendera yang berbeda-beda.
Menteri menganggap eskalasi ini merupakan bagian dari setrategi dan kebijakan pemerintah Israel bersama underbownya untuk meyahudikan Kota Tua Al-Quds dan sekitarnya, khususnya bagian selatan Al-Aqsha.
Menurutnya, apa yang terjadi hari ini berupa serbuan dari sejumlah organisasi Haikal dan Yahudi radikal yang berupaya meyahudikan Kota Kuno, disamping pembagian tempat maupun waktu serta perluasan tempat berkumpulnya mereka untuk menarikan semakin banyak lagi peserta Zionis dalam rangka mengubah realitas sejarah dan UU yang berlaku saat ini di Al-Aqsha.
Sementara itu, Mantan wakil ketua gerakan Islam di wilayah jajahan, Syaikh Kamal Khotib mengatakan, Israel memanfaatkan situasi bangsa Arab dan Umat Islam saat ini untuk meningkatkan eskalasinya di Al-Quds dan wilayah jajahan serta memberikan seluas-luasnya kesempatan bagi serbuan pemukim Zionis ke Al-Aqsha.
Dalam pernyataanya, Syaikh Khotib kemarin mengatakan, seharusnya Israel tahu kondisi semacam ini takkan diterima bangsa Palestina maupun Umat Islam dan tentu kondisi ini tidak akan berlangsung lama.
“Jika mereka mengira bahwa serbuan demi serbuan Zionis yang dilakukan selama ini akan berlangsung lama dan aman-aman saja, maka dengan ini saya katakan, mereka sedang bermimpi dan salah. Siasat meratapi dan menangis-nangis dalam rangka memperingati robohnya Haikal akan menjadi awal bagi robohnya negara kalian di masa yang akan datang.,” tegas Syaikh.
Khotib menegaskan, seharusnya bangsa Arab dan Islam tidak menerima penodaan yang selama ini dilakukan Zionis Yahudi. Ia menyerukan warga Al-Quds dan di wilayah Jajahan serta Tepi Barat, karena mereka yang paling dekat terhadap Al-Aqsha untuk tidak membiarkan kondisi ini terjadi, walau penangkapan, intimidasi dan deportasi sering mereka alami dari penjajah Zionis.
Ia minta warga Al-Quds dan para pejuang Al-Aqsha untuk selalu hadir di sana. Mereka telah diberi kemuliaan oleh Allah daripada bangsa-bangsa lain di dunia, termasuk bangsa Arab dan kaum muslimin untuk tetap pada janji mereka, walau kondisi apapun yang terjadi.
sumber: infopalestina