Sevilla Memanggil…
Hidupkan Kembali Pendidikan Islam
Saat ini jumlah Muslim di Sevilla lebih kurang 25 ribu orang. Mereka adalah bagian dari sekitar dua juta Muslim di seluruh Spanyol.
Muslim Sevilla kebanyakan adalah pendatang dari Maroko. Mereka datang dari wilayah-wilayah pedesaan. Karena itu kebanyakan para pendatang ini belum memahami tanggung jawab mengajarkan agama kepada anak-anak mereka. Sebab mereka datang ke Sevilla untuk alasan ekonomi. Apalagi, di Maroko pendidikan agama diajarkan dan biayai oleh pemerintah sehingga mereka kurang memahami perlunya mengeluarkan biaya untuk pendidikan agama.
Dengan kondisi seperti ini, maka generasi-generasi Muslim di Sevilla berkembang tanpa pendidikan agama yang baik. Hal itu tentu saja akan mengancam akidah mereka. Tempat untuk beribadah memang ada, walaupun terbatas, tetapi madrasah yang mengajarkan pendidikan Islam belum ada. Padahal di masa keemasannya dahulu, kota ini mercusuar peradaban Islam.
Adalah seorang dai muda, asli kelahiran Sevilla, Muhammad Idrissi Alcaraz, yang menyadari pentingnya membangun pendidikan Islam di kota itu.
Pada 2013 lalu, Idrissi Alcaraz setelah lulus dari Institut Pendidikan Islam di Inggris di mana ia menyelesaikan hafalan Qur’an dan tujuh tahun mempelajari Bahasa Arab dan Islam, ia mendirikan Lembaga Pendidikan Al-Andalusia (Al-Andalusia Education). Tujuannya menghidupkan kembali pengetahuan Islam yang pernah muncul dari Andalusia.
Al-Andalusia Education adalah sekolah Islam yang berbasis di Sevilla, Spanyol. Beralamat di Calle Los Romeros, 7, 41009, Sevilla.
Setelah enam tahun beroperasi, kini telah berkembang ke kota-kota lain di Spanyol.
Al-Andalusia Education ingin menjadi madrasah yang akan mendidik para siswanya secara tepat untuk menjadikan mereka teladan dalam masyarakat, mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Madrasah yang akan menyediakan kebutuhan untuk melindungi iman mereka.
Al-Andalusia Education menyelanggarakan pendidikan bahasa Arab dan Islam untuk anak-anak dan dewasa, pelatihan dakwah, aksi kemanusiaan dan olahraga. Bukan hanya Muslim, Al-Andalusia juga mengadakan pendidikan bahasa Arab untuk non-Muslim. Juga ceramah bulanan untuk non-Muslim.
Al-Andalusia Education memulai pendidikannya dengan tiga belas siswa dan satu guru, Idrissi Alcaraz sendiri. Saat itu lembaga ini menyewa tempat di jalan yang sama dengan Masjid Al-Hidaya Sevilla, masjid pertama yang dibeli di Sevilla oleh komunitas Muslim. Tempat itu dipilih karena merupakan daerah di mana sebagian besar Muslim tinggal di Sevillea.
Tahun kedua, Al-Andalusia memiliki dua guru dengan tiga puluh siswa. Saat itu, Idrissi Alcaraz melihat perlunya metode yang ditujukan untuk kebutuhan murid-muridnya. Maka ia melengkapi dengan buku pertamanya, Al-Qurtubia. Al-Qurtubia adalah buku panduan dengan metode tradisional terbaik dengan tambahan yang memudahkan pelajaran bagi para siswa.
“Alhamdulillah sejak itu telah digunakan di seluruh Spanyol dan di Amerika Selatan,” kata Alcaraz, dai yang menguasai lima bahasa itu.
Al-Andalusia makin berkembang. Cabang-cabang terus dibuka di luar kota Sevilla. Sekarang Al-Andalusia memiliki tiga cabang, tujuh guru dan lebih dari 200 siswa. Namun, kata Alcaraz, itu belum cukup.
“Ada banyak tempat di mana mereka membutuhkan madrasah tetapi kami tidak dapat membantu mereka karena kami tidak memiliki cukup guru, tidak juga dana untuk membayarnya,” kata dia.