Shalat dan Kebangkitan Generasi
Bersesuaian juga dengan pengalaman penulis yang bergelut dalam dunia pendidikan dan berhadapan langsung dengan siswa. Sekolah kawah candradimuka yang tidak hanya menghasilkan segudang karya dan prestasi, tetapi juga masih banyak menyisakan berbagai permasalahan siswa. Penulis mengindra siswa yang mudah dibimbing bahkan menghasilkan prestasi adalah siswa yang paham dan menjalankan kewajiban agamanya. Sebaliknya siswa yang terlibat dalam permasalahan dan susah diatur, ternyata cuek dan kurang menjalankan kewajiban agamanya.
Generasi yang menjaga shalat dan menjalankan kewajiban agamanya adalah generasi yang membawa sejuta manfaat bagi masyarakat. Sebaliknya generasi yang menyia-nyiakan shalat dan meninggalkan kewajiban agama adalah generasi yang sangat dikhawatirkan masa depannya.
Mengapa? karena untuk mengurus dan menjaga mereka sendiri saja tidak mampu. Mereka hanya terbenam dalam hal-hal negatif dan perbuatan sia-sia, yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga masyarakat. Apatah lagi unjuk gigi dalam prestasi dan karya. Ini tentu saja menjadi PR besar. Diperlukan sinergi yang membangun antara semua pihak untuk menjadikan generasi ‘kuat” di masa depan. Kuat akal maupun keimanannya. Wallahu a’lam bisshawwab.
Desti Ritdamaya, Praktisi Pendidikan