IBRAH

Si ‘Pembatal Islam’, Gigit Jari di Akhirat

Dengan kekalahan di perang Badar, Uqbah bin Abi Mu’aith sangat menyadari kesalahan dan kejahatan yang tel;ah dilakukannya. Dia mengharap iba dan ampunan dari Rasulullah Saw. Tapi Allah SWT Maha Mengetahui bahwa Uqbah bin Abi Mu’aith adalah pendurhaka. Keadilan ditegakkan. Dengan bimbingan wahyu Allah SWT, Rasulullah Saw menghukum Uqbah Bin Abi Mu’aith dengan eksekusi mati.

Penyesalan tak berguna. Uqbah Bin Abi Mu’aith menuai kezalimannya di dunia juga di akhirat. Allah SWT menggambarkan keadaanya di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.

وَيَوۡمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيۡهِ يَقُوۡلُ يٰلَيۡتَنِى اتَّخَذۡتُ مَعَ الرَّسُوۡلِ سَبِيۡلًا‏ ٢٧يٰوَيۡلَتٰى لَيۡتَنِىۡ لَمۡ اَتَّخِذۡ فُلَانًا خَلِيۡلًا‏ ٢٨لَقَدۡ اَضَلَّنِىۡ عَنِ الذِّكۡرِ بَعۡدَ اِذۡ جَآءَنِىۡ ؕ وَكَانَ الشَّيۡطٰنُ لِلۡاِنۡسَانِ خَذُوۡلًا‏ ٢٩

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit kedua tangannya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Wahai celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku), sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Alquran) ketika (Alquran) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia. (QS. Al Furqan ayat 27-29). Wallahu a’lam bishshawab.

Desti Ritdamaya, Praktisi Pendidikan

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button