Sidang MU-PBB: Para Pemimpin Muslim Kecam Barat atas Pembakaran Al-Qur’an, Jokowi Absen Lagi
Sementara Emir Qatar dalam pidatonya mengatakan bahwa “dengan sengaja mengkompromikan kesucian orang lain” tidak boleh dilihat sebagai kebebasan berekspresi.
“Saya akan mengatakan kepada saudara-saudara Muslim bahwa tidak masuk akal bagi kita untuk terganggu oleh orang bodoh atau orang yang bias setiap kali dia memprovokasi kita dengan membakar Al-Qur’an atau dengan bentuk hal-hal sepele lainnya,” kata Emir Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
“Al-Qur’an terlalu suci untuk dinodai oleh orang yang tidak berakal,” kata dia.
Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung
Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali absen dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, yang dimulai sejak Senin (18/9) lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Indonesia akan diwakili Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
“Indonesia diwakili pada level Menteri Luar Negeri. Pernyataan nasional akan dibacakan pada tanggal 23 September,” kata Iqbal seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (19/9).
Iqbal tak menjelaskan lebih rinci alasan Jokowi tak hadir di pertemuan tinggi PBB tersebut. “Pasti ada pertimbangan hal yang lebih prioritas di dalam negeri,” ungkap dia.
Pada 2022 lalu, Jokowi juga tak hadir di Sidang Umum PBB.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Tri Tharyat mengatakan di tahun tersebut Indonesia diwakili Menlu. Ia juga mengungkapkan Jokowi tak memberikan pidato virtual.
Jokowi tak pernah hadir di sidang Majelis Umum PBB secara langsung sejak menjabat sebagai presiden Indonesia pada 2014. Ia selalu mengirimkan wakil untuk berbicara di hadapan para pemimpin negara di pertemuan tingkat tinggi PBB ini.
Jokowi hanya dua kali menghadiri sidang Majelis Umum PBB via virtual pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19. []