Silakan Tangkap Anak Pak Lurah?
Melihat pilihan kosa kata ASX, kita sesungguhnya sudah bisa menduga siapa yang bermain di belakang tagar ini.
Kosa kata itu khas gaya Jawa Tengahan, khususnya kota Solo. Kata itu adalah sebuah makian. Menunjukkan betapa kesal dan marahnya mereka kepada Majalah Tempo.
Masih ingat saat rame-rame jelang Pilpres 2019 lalu?
Bupati Boyolali Seno Samudro memaki Capres Prabowo “ASX.”
Gara-garanya, hanya karena Prabowo mengucapkan guyonan “Tampang Boyolali.”
Sebuah makian yang sangat tidak pantas terhadap seorang capres. Apalagi sekarang malah jadi Menhan.
Mosok seorang Menhan, pembantu Jokowi dimaki “ASX.”
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto mencoba menetralisir.
Menurut Bambang, makian —pisuhan dalam bahasa Jawa— itu merupakan kultur anak-anak wilayah Surakarta. Itu menunjukkan sikap yang egaliter.
Anak milineal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jawa Timuran, apalagi luar Jawa, tidak akan menggunakan kosa kata itu.
Di Bandung ada padanannya dengan obyek yang sama. Yakni Anjixx.
Wajar bila mereka sangat marah dan kesal. Tempo Group dalam beberapa pekan terakhir tidak hanya menelanjangi Juliari dan PDIP, tapi juga menyerang “Anak Pak Lurah.”
Sebelumnya, Tempo juga memaparkan data dan fakta yang berbeda seputar tewasnya enam orang laskar FPI di KM 50.