Silent Generation: Politik tanpa Identitas
Suatu politik tanpa identitas itu sesungguhnya absurb dan hazard. Tetapi, politik yang memiliki identitas —dalam konteks menafikan diskursus politik identitas saat ini —justru tengah dihujat, difitnah dan dikerdilkan sehabis-habisnya.
Jika perlu sebisanya “ditujah” dalam-dalam dengan sebilah pedang tajam untuk tujuan memutuskan urat leher antara pikiran akal sehat dengan keyakinan keimanannya. Sehingga, akan dengan bisa dan mudah mencerai- beraikannya.
Itulah ketika rezim penguasa dijalankan oleh suatu “kekuatan” politik tanpa identitas. Cenderung tidak jelas, tersembunyi dan seringkali melakukan politik persamaannya dengan yang sudah dikenal istilahnya dalam sejarah “organisasi tanpa bentuk” , berupa politik berkepuraan, dengan capture-nya, penuh intrik dan infiltrasi kebohongan dan pembohongan, kecurangan dan penipuan.
Itulah, keniscayaan politik tanpa identitas dan atau organisasi tanpa bentuk disebut juga kini sebagai “silent generation”
Padahal, Indonesia adalah suatu negeri dengan identitas yang tampak jelas, nyata dan terbuka;
Yang telah dibangunkan oleh para pendiri bangsa dengan pengorbanan luar biasa heroik, dengan epos dan epik meruntuhkan dan merontokkan kolonialisme dan imperialisme;
Yang esensialitas dan substansialitas identitasnya itu dinamai dan diletakkan di negeri demokrasi yang beradab dan berkepatutan, serta berkemerdekaan, yaitu Pancasila.
Maka, adanya politik di luar atmosfir yang tak terkandung dalam nilai-nilai demokrasi Pancasila tersebut, disebut sudah sepatutnyalah sebagai politik tanpa identitas.
Ada biang kerok penyebabnya, yaitu racun parasitisme berupa idiologi baru komunis-kapitalistis yang telah menyingkirkan idiologi kapitalistik-liberal dari pertarungan peperangannya yang bertumpu kepada kepentingan dan adu kekuatan hegemoni ekonomi.
Yang boleh jadi akan lebih “tak beradab, tak patut dan tak merdeka” dari imperialisme dan kolonialisme masa lalu yang rekam jejaknya sudah tercatat dalam sejarah itu.
Dan idiologi komunis kapitalistis itulah yang kemudian melahirkan dan memunculkan kekuasaan oligarki yang luar biasa yang tengah menyatroni dan mengkooptasi NKRI saat ini nyaris satu dekade ini hanya dikarenakan kenaifan dan kebodohan rezim penguasa ini: