Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Darurat Republik Indonesia
Sjafruddin juga menunjukkan adanya kelemahan pada umat Islam. Menurutnya, umat Islam telah melakukan kesalahan dengan mengekang kebebasan berfikir sehingga ijtihad tidak berjalan.
Tokoh Masyumi ini gigih dalam berjuang. Pada 1967 ia mendirikan Husami, Himpunan Usahawan Muslimin Indonesia dan Yayasan Tabungan Haji dan Pembangunan untuk membantu mereka yang ingin naik haji. Usahanya ini tidak berhasil, sehingga yayasan hajinya rugi besar. Sehingga terpaksa ia mengeluarkan uang sendiri untuk menutup kerugian itu.
Meski demikian ia pernah memberangkatkan jamaah haji pada 1970, dengan kapal Gambela. Lebih dari 700 orang turut serta dengan pemberangkatan dari Pelabuhan Singapura, Port Swettenham, Jeddah, Penang dan akhirnya Tanjung Priok.
Sjafruddin bila bicara blak-blakan. Ia senang memberikan kritik, baik kepada pemerintah atau kawan sendiri. Ketika ia menjadi Menteri Keuangan (1950), seorang pengusaha yang separtai dengan mengeluh, karena disiplin Sjafruddin yang ketat yang tidak memungkinkan usahawan tersebut dianak-emaskan. Ia juga mengritik keras kawan separtainya bila partai hanya digunakan jadi batu loncatan, baik untuk memperoleh keuntungan material maupun keuntungan kedudukan.
Sjafruddin yang hidupnya sederhana, patut diteladani. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kehidupannya. Wallahu alimun hakim. []
Nuim Hidayat, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Depok (2012-2021).