Soal Polemik Nasab, KH Chaerul Saleh: Jangan Sampai Kecintaan kepada Habaib Berkurang
Bogor (SI Online) – Pimpinan Majelis Al Ihya Bogor KH Chaerul Saleh angkat bicara tentang polemik nasab habaib atau keturunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang saat ini ramai diperdebatkan.
“Hati-hati sekarang ini ribut membahas tentang nasab kanjeng Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ada yang melakukan kebohongan, ada yang tidak percaya, ada yang menistakan bahkan dianggapnya habib-habib itu adalah sebagai penghianat,” ujar Kiai Chaerul Saleh dikutip Suara Islam, Selasa (16/7/2024) dalam siaran kajian Ahad pagi di Majelis Al Ihya Bogor.
Ia menjelaskan bahwa dalam dunia pergerakan Islam selama ini yang menjadi motor penggerak perjuangan adalah para habaib. “Di Indonesia sekarang yang saat ini menjadi panglima dakwah amar makruf nahi mungkar adalah Habib Rizieq, di dalamnya ada tetasan darah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,” jelasnya.
“Dan kita hanya pengikut, menjadi makmum, yang cinta kepada Nabi serta keluarga dan keturunannya. Jadi jangan sampai kurang ajar kepada mereka (habaib), hati-hati kalau sampai Rasulullah marah, bisa terancam tidak mendapatkan syafaat,” tambah Kiai Chaerul Saleh.
Akan tetapi, habaib juga manusia yang tak lepas dari kesahalan. Oleh karena itu, siapapun orangnya itu harus dilihat berdasarkan akhlak atau tingkah laku mereka.
“Memang habib juga mengakui, bahwa ada di antara mereka yang menyimpang akhlaknya, bahkan mungkin saja ada yang murtad, tapi mereka yang perilakunya tidak sama dengan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak termasuk habib, bahkan dosanya lebih besar dibandingkan dengan orang-orang biasa kalau mereka melawan kepada Allah dan melawan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,” jelas Kiai Chaerul Saleh.
Menyikapi polemik yang terjadi, ia berpesan untuk tetap teguh dalam keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah serta menjaga akhlak yang baik terhadap keturunannya. Jangan sampai polemik yang terjadi mengurangi kecintaan kepada habaib dan ulama yang lurus dalam perjuangan.
“Jadi orang-orang yang melakukan kebohongan, orang yang memperdebatkan, biarkan saja, yang paling penting kita jaga akidah, kita jaga iman kita, jaga syariat kita, jaga akhlak kita, dekatkan diri kita, hati kita kepada Kanjeng Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,” tandasnya.
red: adhila