Solusi Konflik Palestina Menurut Anis Matta: Bubarkan Negara Israel!
Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia HM. Anis Matta menilai pembubaran negara zionis Israel bisa menjadi solusi atau jalan keluar untuk mengakhiri konflik yang terjadi di tanah Palestina selama.
Anis mengatakan, pembubaran suatu negara merupakan hal biasa dan pernah menimpa Uni Soviet dan Yugoslavia. Setelah bubarnya Uni Soviet misalnya, kemudian muncul Rusia yang justru menjadi kekuatan baru global.
“Orang belum punya bayangan pembubaran negara Israel, padahal banyak terjadi seperti Uni Soviet, malahan menemukan solusi baru. Pembubaran negara Israel bisa menjadi jalan keluar,” kata Anis Matta dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/5/2021).
Menurut Anis, para pemimpin dunia saat ini perlu berpikir mengenai upaya pembubaran negara Israel secara permanen sebagai jalan keluar mengakhiri konflik abadi antara Palestina-Israel.
Ia memberikan argumen, Israel sebelumnya tidak ada dalam peta, tiba-tiba diadakan karena utang budi atas terjadinya ‘Holocaust’ terhadap kaum Yahudi yang dilakukan bangsa Eropa.
“Mengapa negara Israel tidak ada dalam peta, kemudian dimunculkan karena semangat ultranasionalisme Eropa terhadap orang Yahudi, sehingga menjadi utang budi dengan mendirikan negara Israel,” katanya.
Baca juga:
- Israel Shahak: Agama Yahudi Melarang Menolong Orang Non-Yahudi
- Seluruh Dunia Urus Palestina, Cuma Hendropriyono Sendiri yang Tidak
- 12 Rahasia Kejahatan Yahudi dalam Kitab Suci
Padahal Peta negara Israel yang kini sudah berusia 100 tahunan itu, justru membuat tragedi kemanusiaan baru, yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, seperti yang pernah dilakukan bangsa Eropa terhadap orang Yahudi.
“Pada 2009 lalu, saya pernah ditanya peneliti Amerika Serikat (AS), orang Yahudi. Kalau Israel dibubarkan, kemana orang Israel, terus keamanan Israel bagaimana dan apa bisa meredakan konflik,” kata Anis menyampaikan kekhawatiran peneliti AS tersebut.
Anis lantas menjelaskan, jika negara Israel dibubarkan, maka orang-orang Yahudi itu dikembalikan dari negara asal mereka atau bisa juga diintegrasikan dalam satu titik untuk membentuk negara baru yang disepakati PBB dan komunitas internasional.
“Orang Yahudi itu datang dari mana, sebelum migrasi besar-besaran ke Palestina, kembalikan ke asalnya. Atau diintegrasikan dalam satu titik, itu bisa jadi solusinya bagi negara dengan jumlah penduduk sekitar lima juta, itu tidak terlalu besar,” ujarnya.