NUIM HIDAYAT

Surat Mohammad Natsir dkk kepada Paus Yohanes Paulus II

Keadaan ini tidak dapat dibiarkan terus, sebab dalam kehidupan berbangsa kita wajib mengakui keharusan adanya toleransi dan saling menghargai.

Dalam hubungan ini, ada manfaatnya untuk merujuk pada pernyataan yang dibuat oleh Konferensi Internasional tentang misi Kristen dan Dakwah Islam yang diadakan di Chambesy pada bulan Juni 1976, dimana pemimpin-pemimpin agama Katolik, Protestan dan Islam berkonsultasi bersama dalam suatu tukar pikiran secara terbuka dan berhasil membuat rumusan-rumusan sebagai berikut:

“Konperensi menguruk dengan keras semua cara penyalahgunaan diakonia. Anggota konperensi dari kalangan Kristen atas nama agama Kristen memutuskan hubungan mereka dengan segala Gerakan Kebaktian yang telah menjatuhkan derajatnya sendiri karena bertujuan lain daripada demi agape (cinta pada Tuhan dan tetangga).

Mereka menyatakan bahwa diakonia yang dilakukan dengan tujuan yang tersembunyi adalah alat propaganda dan bukanlah suatu pernyataan demi cinta pada Tuhan dan kasih sayang pada sesama manusia. Mereka setuju untuk mengerahkan seluruh kekuasaan yang ada pada mereka dan menggunakan upaya apapun untuk menyadarkan semua gereja Kristen dan Organisasi-organisasinya tentang masalah ini.

Konperensi, karena menyadari dengan pedih bahwa sikap umat Islam terhadap misi Kristen telah dipengaruhi secara merugikan oleh penyalahgunaan diakonia, dengan keras mendesak gereja-gereja dan organisasi-organisasi keagamaan Kristen untuk menghentikan penyalahgunaan diakonia mereka di dunia Islam. Tindakan yang radikal ini sangat diperlukan untuk membersihkan iklim hubungan umat Islam dan umat Kristen dan mengarahkan mereka pada orientasi saling menghargai dan kerjasama yang berarti antara kedua agama besar ini.”

Sementara iitu sesungguhnya terdapat dimbingan yang baik dalam dokumen Vatikan II, yang berbunyi sebagai berikut:

“Terhadap umat Islam pula, gereja memandang penuh hormat. Mereka menyembah Tuhan yang Satu, yang Hidup dan Kekal, Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Pencipta langit dan bumi dan berkata-kata pada manusia. Mereka berusaha untuk tunduk sepenuhnya walaupun terhadap hal-hal yang susah dipahami seperti dilakukan Ibrahim as yang umat Islam dengan gembira menyatakan termasuk golongannya. Walaupun mereka tidak mengakui Jesus sebagai Tuhan, mereka menghormatinya sebagai seorang Rasul. Mereka juga menghormati Maryam sebagai bunda suci, ada saat-saat dimana mereka mengingatnya dengan penuh ‘khusyu’. Kemudian pula mereka menunggu Hari Kebangkitan, dimana Allah akan memberikan gamnjaran pada tiap-tiap orang sesuai dengan amalannya, sesudah dia dibangkitkan, sesuai dengan itu mereka utamakan kehidupan berakhlak dan beribadah kepada Tuhan, terutama dengan shalat, berzakat dan berpuasa. Walaupun selama beberapa abad ini timbul pertentangan dan permusuhan antara orang Kristenn dan umat Islam, bulan suci ini mendesak semua pihak untuk melupakan masa lalu dan berusaha dengan penuh kesungguhan untuk menumbuhkan saling pengertian atas nama seluruh umat manusia, biar mereka berjuang bersama untuk mengamankan dan mengembangkan keadilan sosial, nilai-nilai moral, perdamaian dan kemerdekaan.”

Dalam “Lumen Gentium” Bab 16, kita temui catatan sebagai berikut: “Tapi rencana penyelamatan mencakup pula mereka yang mengakui adanya pencipta. Terutama sekali diantara mereka ini adalah kaum Muslimin yang mengakui berpegang pada ajaran Ibrahim as, bersama-sama dengan kami meyakini adanya Tuhan Yang Maha Penyayang, yang pada hari kemudian akan menjadi Hakim atas semua umat manusia.”

Bagaimanapun baik bimbingan ini maupun resolusi Chambesy tidak dijadikan pertimbangan dalam kegiatan-kegiatan Kristenisasi di Indonesia.

Laporan terlampir mengenai usaha-usaha Kristenisasi, antara lain di Yogyakarta yang akan Yang Mulia kunjungi, adalah merupakan bukti kebenarannya. Kegiatan-kegiatan itu telah mengakibatkan ketegangan yang makin meluas, antara dua masyarakat agama, yakni penganut agama Kristen dan umat Islam.

Kami berharap kiranya Yang Mulia akan mendapat gambaran yang lebih nyata tentang situasi di sini dan nasehat-nasehat dari Yang Mulia akan dapat memperbaiki hubungan antara orang-orang Katolik, orang Kristen umumnya dan umat Islam, demi kepentingan umat manusia. []

Hormat kami,
Mohammad Natsir (Mantan Perdana Menteri RI)
KH Masykur (Mantan Menteri Agama RI)
KH Rusli Abdul Wahid (Mantan Menteri Negara RI)
Prof Dr HM Rasjidi (Mantan Menteri Agama RI)

Sumber: Surat kepada Paus Yohanes Paulus II, Mohammad Natsir dkk, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, 1989 (Perpustakaan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia).

(Nuim Hidayat)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button