Syekh Murawih: Al-Aqsha Milik dan Tanggung Jawab Kaum Muslimin
“Ketika Nabi Zakaria datang menengok Maryam, di situ sudah ada buah-buahan tapi jenisnya tidak biasa, ketika ditanya dari mana itu? Maryam menjawab itu dari Allah. Di tempat itu jugalah Nabi Zakaria berdoa minta keturunan dan langsung diijabah oleh Allah bahkan langsung diberi namanya oleh Allah yaitu Yahya,” tambahnya.
Jadi di tempat itu terdapat banyak keajaiban, dan Allah menceritakannya di dalam Al-Qur’an.
“Namun tempat itu (Masjidil Aqsha) hendak dibongkar oleh Zionis, karena itulah mujahidin melakukan penyelamatan dengan melakukan operasi serangan bernama Tuhfanul Aqsha (Badai Al-Aqsha). Mereka hingga hari ini berperang selama 11 bulan untuk menyelamatkan Al-Aqsha,” jelas Syekh Murawih.
Akan tetapi, hingga 11 bulan peperangan, umat Islam di belahan dunia lainnya belum tergerak untuk menyelamatkan Masjidil Aqsha.
“Bagaimana mungkin dua miliiar umat Islam bisa dikerjai oleh lima juta orang Yahudi, ini karena umat Islam banyak yang tidak paham. Allah kirimkan tempat suci (Baitul Maqdis) diamanahkan kepada umat Islam, namun umat islam tidak menjaganya, membiarkan diambil orang-orang kafir,” ujar Syekh Murawih.
Oleh karena itu, ia mengajak umat Islam untuk mengkaji masalah ini dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
“Kita harus bersatu, Masjidil Aqsha ini bukan hanya milik orang Palestina, tapi milik umat Islam sedunia,” tandasnya.
Usai kajian tersebut, panitia menggalang dana untuk membantu umat Islam di Gaza, Palestina yang saat ini masih diperangi oleh penjajah Israel.
red: adhila