Takutlah Musibah Umum
Allah SWT berfirman:
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”. (QS. Al Anfal [08]: 25).
Imam Jalalain dalam tafsirnya memberikan keterangan singkat: Takutlah kalian kepada suatu fitnah yang jika menimpa kalian tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim di antara kalian, tapi menimpa secara umum baik kepada yang berbuat zalim maupun yang lain, dan mencegah fitnah tersebut adalah dengan menentang perbuatan orang-orang yang melakukan kemungkaran. Dan ketahuilah siksaan Allah sangat keras keada orang-orang yang menyalahi perintah-Nya.
Dalam Tafsir Al Wajiz dijelaskan bahwa dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar tidak membiarkan dan mengakui kemungkaran apapun di tengah-tengah mereka. Kalau tidak, atau kalau mereka membiarkan kemungkaran itu, niscaya Allah akan mengumumkan adzab-Nya. “Fitnah” dalam ayat tersebut adalah “iqraarul munkar” (membiarkan/mengakui kemungkaran) dan “tarkut taghyiir lahu” (meninggalkan amaliyah untuk mengubahnya).
Sedangkan makna kalimat “Laa tushiibannalladzina zhalamu minkum khassah” (yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim di antara kalian) adalah menimpa yang zalim maupun yang dizalimi dan tidak khusus hanya menimpa para pelaku kezaliman tapi berlaku umum. Artinya sanksi Allah SWT akan menimpa orang-orang yang sholih maupun yang “tholih” (orang yang jahat/yang tidak saleh). Dan Allah SWT mendorong agar orang-orang mukmn tetap istiqomah menjalankan tugasnya khawatir akan menculnya fitnah dan sanksi Allah karena adanya kemaksiatan di dalamnya.
Dalam Tafsir Al Baidlowy dijelaskan bahwa: takutlah kalian kepada suatu dosa yang dampaknya adalah akan berlaku umum menimpa kalian, seperti dosa membiarkan kemungkaran di tengah-tengah kalian, mudahanah dalam amar makruf, berpecah belah, tampilnya bid’ah-bid’ah, dan malas dalam berjihad. Dan bila musibah karena itu semua menimpa kalian maka musibah itu tidak hanya khusus menimpa orang-orang yang zalim di antara kalian, tapi musibah itu berlaku umum menimpa kalian.
Al Ustaz As-Shaabuni dalam tafsirnya menerangkan: waspadalah bila Allah SWT membalas lantara pembangkangan kalian terhadap perintah-Nya dan waspadah kepada suatu fitnah yang apabila turun kepada kalian tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim, tapi berlaku umum menimpa kalian dan musibah itu akan sampai kepada orang yang sholih maupun “tholih” (yang jahat/tidak sholih). Sebab orang-orang yang zalim dihancurkan oleh Allah karena kezaliman dan kemaksiatannya, sedangkan orang-orang yang tidak zalim dihancurkan karena tidak mencegah kezaliman dan membiarkan kezaliman it uterus terjadi.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya manusia jika mereka melihat orang zalim lalu tidak mereka ambil tindakan mencegah/memberantasnya, maka hampir-hampir Allah mengumumkan mereka dengan adzab dari sisi-Nya”. (HR. Al Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman).
Realitas Harus Kita Ubah