Takwa Itu Bukan Musiman

Masjid Semakin Semarak?
Salah satu tolok ukur keberhasilan umat pasca Ramadhan adalah semaraknya masjid dengan jamaah muslimin yang beribadah didalamnya.Baik shalat berjamaah maupun pengajian. Tapi sebaliknya, kalau masjidnya sepi itu pertanda belum berhasil.
Karena siapa lagi yang memakmurkan masjid kalau bukan orang yang beriman ? Renungkan firman Allah ini,
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَۗ فَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ ١٨
“Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS At-Taubah: 18).
Saat Ramadhan kita menahan nafsu untuk tidak melanggar syariat. Bohong, angkuh, dengki, sombong dan kemaksiatan lainnya Seharusnyalah di luar bulan Ramadhan juga kita jauhinya. Para pejabat pemerintah yang punya otoritas kekuasaan juga seharusnya pro rakyat dan tidak korupsi.
Pejabat Harus Mawas Diri
Setiap pejabat harus mawas diri bahwa amanah jabatan yang diembannya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah di hari kiyamat kelak.
Sekali lagi para pejabat perlu mawas diri dengan ancaman Nabi Saw:
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدِ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً, يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ, وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ, إِلَّا حَرَّمَ اَللَّهُ عَلَيْهِ اَلْجَنَّةَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ma’qil bin Yasâr Radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasûlullâh Saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allâh untuk memimpin bawahannya yang pada hari kematiannya ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allâh mengharamkan surga atasnya.” [Muttafaq alaih]
Bukan main-main ancamannya bagi pejabat yang curang menipu rakyatnya, ancamannya haram masuk surga.
Semoga para alumni Ramadhan benar-benar istikamah takwanya tidak musiman, sehingga menjadi insan-insan muttaqiin dan insyaallah surga sudah dipersiapkan untuknya.[]
Kuala Tungkal, 9 Syawal 1446
Abd. Mukti, Pemerhati Kehidupan Beragama.