Takwa Membawa Negeri Sejahtera
Membahas tentang negeri yang sejahtera, seperti apakah negeri yang sejahtera itu?
Merujuk pada Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejahtera adalah aman sentosa dan makmur, selamat dari segala macam gangguan. Maka negeri yang sejahtera dapat diartikan sebagai negeri yang aman dari banyak gangguan maupun ancaman, terlepas dari segala kekacauan yang terjadi dalam negeri, serta tercukupi segala kebutuhannya. Seperti itulah kiranya negeri yang sejahtera.
Namun, jika kita melihat pada kondisi Indonesia saat ini, maka hal sebaliknyalah yang terjadi. Kekacauan terjadi di mana-mana, kemiskinan yang kian hari bertambah, pejabat-pejabar korupsi, hutang negara yang semakin bertumpuk, undang-undang yang malah merugikan rakyat, anak-anak muda yang salah pergaulan, pendidikan yang hanya sebatas transfer ilmu, krisis ekonomi akibat penangana Covid-19 yang tidak kunjung menunjukkan keefektifan, serta sejumlah masalah dan krisis lainnya yang bersinambung terjadi. Inilah fakta yang terjadi di Indonesia. Kekacauan dan bobroknya pemerintahkan adalah sesuatu yang sedang membayang-bayangi kehidupan.
Lantas, apa solusi yang dapat Islam terapkan?
Sebagai seorang mukmin, kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendak Allah SWT. Segala kerusakan dan bencana yang telah disebutkan di atas adalah bagian dari kehendak Allah. Lantas, mengapa Allah menhendaki itu semua? Bukankah Allah selalu meberikan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya?
Allah pernah berfirman dalam Al-Qur’an, “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)
Ayat di atas sudah cukup menjelaskan mengapa Allah mengirimkan berbagai bencana pada kita. Termasuk juga menjelaskan mengapa kekacauan dan segala permasalahan masih terus berlangsung di negeri ini.
Dalam ayat di atas, Allah sudah menerangkan bahwa keberkahan akan melimpah pada suatu negeri apabila penduduk-penduduk dalam negeri tersebut beriman dan bertakwa. Berkah sendiri memiliki arti sebagai sesuatu yang banyak dan melimpah, baik secara material dan spiritual atau kebaikan yang betambah-tambah. Lewat berkah inilah kesehatan, keamanan, harta yang cukup, dan segala hal yang merupakan kebaikan akan Allah limpahkan. Sebuah negeri bisa sejahtera apabila Allah melimpahkannya keberkahan.
Tetapi, jika kita kaitkan ayat tersebut dengan fakta yang terjadi di lapangan, apakah penduduk-penduduk Indonesia telah disebut beriman dan bertakwa? Setelah sederetan maksiat yang merajalela, kecurangan dan pengkhianatan yang sudah seperti sebuah kebiasaan, dan banyak kasus lain yang justru lebih menggambarkan kondisi penduduk yang hidup dalam kebebasan liberalisme.
Padahal Allah telah menurunkan Al-Qur’an sebagai tuntunan dalam kehidupan. Al-Qur’an diturunkan untuk dijadikan tolak ukur dalam setiap perbuatan. Seperti yang Allah firmankan, “Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu dengan penuh keberkahan supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shad: 29)