Tantangan Remaja Smart Zaman Now
Menjadi remaja yang tetap smart di zaman now bukan hal yang mudah. Smart di sini dalam artian syari (benar menurut agama). Bukan smart dalam kontek gaul yang buka bukaan aurat ataupun gaul bebas. Karena untuk yang condong ke kekirian ini tidak perlu perjuangan, tinggal ikuti nafsu maka jadilah. Tapi ngomong-ngomong apa layak yang dekat dengan maksiat gini dibilang smart? Tidak pas ya, sebut aja soksmart. Hem.
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi remaja Islam jaman now untuk menjadi smart and syar’i diantaranya: pertama, ajaran sekulerisme. Ajaran ini menjadi keyword menuju jauhnya remaja dari Islam. Sekulerisme mengajak remaja Islam untuk melepaskan agamanya dalam kehidupan keseharian. Membidik remaja untuk berkiblat pada gaya hidup barat. Dimana lifestyle nya adalah duniawi oriented. Maknanya bahwa urusan pribadi hingga bernegara diatur sesuai kemauan manusia tanpa menjadikan hukum-hukum Al Khaliq sebagai dalilnya. Jadi, perihal pakaian, makanan, pergaulan, semau hati si sekuleris. Nah kalau sudah tidak mau diatur dengan agama jadilah si liberalis -orang yang maunya hidup bebas-. Inilah racun pertama yang harus dimuntahkan oleh remaja Islam, menolak sekulerisme dan liberalisme dan tidak menjadi bagian dari penyebarnya.
Kedua, celoteh dari teman dan juga lingkungan. Tidak semua orang senang dengan penerapan aturan Islam dalam kehidupan privat seseorang. Sebagai contoh adalah berpakaian syar’i yakni memakai jilbab dan kerudung. Meskipun pakaian adalah urusan pribadi seseorang, namun tidak sedikit yang bercici-cuit dengan penampilan syari seorang muslimah. Belum lagi jika menolak gaul bebas, berpacaran, aksi buat geng-geng segala, maka makin dicaci ga gaul dan ga keren. Remaja Islam harus ngerti bahwa yang bersiul seperti itu adalah orang-orang iri karena mereka belum bisa seperti kalian. Jadi abaikan suara mereka dan istiqamahlah dalam ketaatan kepada Allah Swt.
Ketiga, dukungan keluarga yang belum sempurna. Ketidaksempurnaan ini bisa jadi karena cara pandang kebahagiaan yang berbeda. Btw, Keluarga jaman now tidak sedikit yang terkena virus sekuler. Sehingga tidak sedikit orang tua yang malah mengarahkan anaknya untuk menjadi pribadi yang gaul sesuai perkembangan jaman. Jamannya anak pada pacaran, ya ikutlah pacaran. Jamannya anak pakai rok mini, ya pakailah rok mini. Jamannya anak bersosmed ya bersosmedlah. Jamannya anak ikut les/bimbel ya ikutlah. Hingga ada orang tua yang bingung tak karuan karena anaknya nilai matematikanya kurang. Namun tetap tenang ketika anaknya belum hafal Al Fatihah, belum bisa baca Alquran dan belum bisa juga sholat. Jadi, bagi yang memiliki orang tua yang belum memberikan dukungan sempurna akan amal shalih kalian, bersabarlah, berdoalah, semoga kondisi itu segera berubah.
Inilah diantara tiga tantangan yang harus dihadapi remaja Islam jaman now untuk smart syar’i. Remaja Islam jaman now dengan segala potensi yang dimiliki, asa yang membumbung tinggi, dan cita-cita yang ingin digapai harus menyadari akan tantangan ini. Tempatkan tantangan ini sebagai lahan ujian keimanan, lahan dakwah dan lahan perenungan akan perjuangan Rasulullah Saw dahulu ketika mendakwahkan agama ini. Tentu, bila dikomparasikan sangat jauh perbedaan ujian yang Allah Swt berikan kepada Nabinya dan kepada umatnya saat ini. Bila dulu ujian itu berupa siksaan berujung pada kematian, sekarang berupa gemerlap dunia dengan segala racun yang ada didalamnya. Keep smart dan istiqamah wahai remaja Islam. Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam salah satu hadist arbain, “Katakanlah, aku beriman kepada Allah Swt, dan kemudian Istiqamahlah” (HR. Muslim). Wallahua’lam.
Puji Astutik
Pemerhati Dunia Remaja