NUIM HIDAYAT

Teknik Al-Qur’an Membuat Manusia Hebat

Barat yang tidak mempercayai Al-Qur’an ‘tidak bisa’ membuat orang hebat. Hebal akal dan akhlaknya. Barat hanya bisa membuat orang hebat akalnya, tapi akhlak tidak bisa.

Akhlak disini maksudnya akhlak kepada manusia dan kepada Tuhan. Akhlak kepada manusia mungkin Barat bisa mendidiknya, tapi akhlak kepada Tuhan tidak bisa. Sebab Tuhan yang disembah Barat tidak jelas. Tuhannya trinitas atau tidak percaya adanya Tuhan.

Makanya jangan heran intelektual di Barat banyak yang akhlaknya buruk. Ada yang meniduri mahasiswanya, membunuh,sering stress dan lain-lain. Di Barat tidak ada kewajiban kata-kata menyatu dengan perbuatan. Makanya banyak intelektualnya yang berperilaku kacau atau berakhlak buruk.

Al-Qur’an mempunyai konsep yang indah dalam mendidik manusia agar menjadi hebat. Agar manusia menjadi saleh, cerdas dan kreatif.

Agar menjadi saleh, maka manusia harus beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Kiamat dan Takdir Qadha’ Qadar. Selain itu harus menjalankan lima rukun Islam, yaitu membaca syahadat, menjalankan shalat, menegakkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan mengerjakan haji bila mampu.

Di samping itu harus melaksanakan perintah-perintah Rasulullah Saw, seperti menjalin silaturahmi, sedekah, menjenguk orang sakit, mendatangi undangan dan lain-lain.

Pembentukan manusia yang saleh ini diantaranya bisa dilihat dalam Al-Qur’an surat al Mu’minun ayat 1-11, surat al Furqan ayat 63-77 dan Ali Imran 133-143.

Pembentukan manusia yang pertama saleh ini sangat penting. Karena ini nanti mempengaruhi karakter atau akhlak seseorang. Orang yang saleh takut berbuat jahat meski orang tidak ada yang melihat. Karena dia yakin bahwa meski orang sedunia tidak ada yang melihat, tapi Allah Yang Maha Tahu melihatnya. Para Nabi atau Rasul semuanya saleh.

Orang yang saleh juga bila berbuat baik, tidak menunggu dilhat orang. Meski tidak satupun orang melihatnya, ia tetap berbuat baik. Ia yakin bahwa Allah Yang Menciptakan melihatnya, Dengan demikian orang saleh tidak mengharap orang berterima kasih kepadanya. Ucapan terima kasih yang datang kepadanya ia ucapkan juga terima kasih. Tapi bila ia tidak mengucapkan terima kasih, jiwanya tidak dongkol, sebab ia yakin bahwa Allah akan membalas kebaikannya. Mungkin bukan lewat orang yang diberi, tapi mungkin lewat orang lain yang tidak dikenalnya. Ia yakin sekali ayat Allah,

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. ar Rahman 60)

Orang yang saleh juga mempunyai sifat rendah hati. Ia menjauhi sejauh-jauhnya sifat Iblis, sombong. Sebab sombong adalah sifat yang akan membuat kejahatan besar. Sombong bisa membuat orang lain marah dan bisa saling membunuh. Sombong bisa menutupi orang itu dari mendapat ilmu orang lain. Sombong bisa salah mengambil keputusan, karena ia menganggap dirinya yang terbaik, yang lain lebih bodoh dari dia. Sombong bisa dijauhi orang, karena sikap sombong sukanya hanya menonjol-nonjolkan dirinya dimanapun. Orang sombong biasanya banyak omong dan tidak mau atau enggan mendengarkan omongan orang lain. Gelar dalam pendidikan, gelar dalam suku, ketinggian jabatan dan semacamnya ‘bisa menjadikan’ orang itu menjadi sombong.

Kedua, untuk membuat manusia hebat, orang itu harus cerdas. Bagaimana Al-Qur’an membangun kecerdasan? Orang harus didorong banyak berpikir atau menggunakan akalnya. Makanya surat yang pertama turun adalah tentang membaca. Membaca berarti mendayagunakan akal.

1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button