Temui DPRD, Tim ‘Bogor Dayeuh Ulama’ Tuntut Kezaliman di Rempang Dihentikan
“Sadarilah bahwa sengketa lahan dan perampasan lahan tidak akan pernah tuntas selama tidak dikelola dengan syariah Islam. Hanya syariat Islam yang bisa memberikan perlindungan menyeluruh dan berkeadilan bagi seluruh umat manusia. Bergegaslah menuju penerapan Islam secara sempurna, karena di sana pasti terdapat keberkahan yang berlimpah,” tandas Ray.
Menanggapi apa yang disampaikan para ulama, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy mengaku sependapat dalam menyikapi kasus Rempang. “Insyaallah kita selaras atas apa yang disampaikan para ulama tentang apa yang terjadi di Rempang,” kata Rusli.
Menurutnya, sikap solidaritas merupakan bentuk kepedulian sesama bangsa Indonesia dan umat Islam.
Ia pun menerima pernyataan tersebut sebagai bentuk rekomendasi yang akan diteruskan kepada pimpinan DPRD Kota Bogor lainnya.
“Kami terima usulan dari ulama ini sebagai rekomendasi yang harapannya bisa mendorong penyelesaian kasus Rempang, saya akan sampaikan ke Pimpinan DPRD lainnya dan agar diteruskan kepada pihak terkait di pimpinan pusat,” tandasnya.
Para tokoh Islam yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Dr KH Badruddin Subhky (Pimpinan Ponpes Al Badar), KH Chaerul Saleh (Pimpinan Majelis Al Ihya), Habib Ahmad al Munawar (Pimpinan Majelis Syifa lil Mukminin), Ustaz Imam Syafii (Ketua Forum Sinergi Muslim) dan Ustaz Wilyudin Dhani (Ketua PA 212 Kota Bogor).
Selan itu, hadir juga Endy Kusuma (Ketua PA 212 Kabupaten Bogor), Ustaz Abdul Qodir (Ketua Bogor Dayeuh Ulama), Ustaz Muhammad Irfan (Penggerak Bogor Dayeuh Ulama), Ustaz Fitrah Ashab (Pimpinan Forum Peduli Bogor) Ustaz Abdul Syukur (Sekretaris Bogor Dayeuh Ulama), Gumelar Adiwijaya (Sekretaris Dewan Dakwah) dan lainnya.
red: adhila