Temui Secara Dekat Paus Fransiskus, Menag Yaqut Merasa Beruntung
Jakarta (SI Online) – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, menemui pemimpin tertinggi gereja Katolik Paus Fransiskus di Vatikan.
Yaqut pun menceritakan perbincangannya dengan Paus, yang salah satunya menyampaikan undangan dari Presiden Joko Widodo.
“Saya ingin meneruskan undangan dari Presiden Joko Widodo kepada Anda Yang Mulia untuk mengunjungi Indonesia,” kata Yaqut menceritakan ucapannya ke Paus, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 7 Juni 2022, seperti dilansir Tempo.co.
Yaqut kemudian bercerita kalau setahu dirinya, tidak banyak orang bisa sedekat itu dan menyampaikan sesuatu ke Paus. “Saya beruntung menjadi bagian yang sedikit itu,” ujarnya.
Yaqut lantas memperkenalkan dirinya sebagai Menteri Agama Indonesia. Sesuai dengan mandat konstitusi, kata Yaqut kepada Paus, dirinya harus menjaga toleransi antarenam agama utama dan ratusan kepercayaan lokal di Indonesia.
“Saya senang bisa datang ke sini untuk kedua kalinya. Pertama kali saya datang pada September 2019, tapi hari ini saya datang dengan rombongan yang berbeda,” kata dia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertolak ke Vatikan pada Selasa, 7 Juni 2022 dini hari. Ia mengaku berencana mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia.
“Tujuan kunjungan kami ke Vatikan mengundang Paus Fransiskus untuk menyapa umat Katolik dan menyaksikan keragaman yang dimiliki Indonesia. Sebelum pandemi, Paus berencana datang ke Indonesia tapi batal karena pandemi,” ujar Yaqut.
Hari pertama kedatangan, Yaqut menyapa warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Vatikan dan Roma. Di antara mereka adalah biarawati, pelajar, mahasiswa, serta para pekerja. Acara pertemuan diselenggarakan oleh KBRI Vatikan, Selasa malam, pukul 19.30 waktu setempat. Pertemuan dibuka Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Laurentius Amrih Jinangkung. Hadir juga dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Turut ikut dalam rombongan Menag Yaqut ke Vatikan, Plt. Dirjen Katolik Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, dan Staf Khusus Menag Abdul Qodir.
red: a.syakira
sumber: tempo.co