Tergelincir Saat Mendarat, Pesawat Air India Express Terbelah Dua
New Delhi (SI Online) – Pesawat Air India Express yang membawa 191 orang jatuh ke lembah dan terbelah dua setelah tergelincir saat mendarat di bandara Kozhikode Kerala. Akibatnya, 17 orang, termasuk pilot dan co-pilot, meninggal dan 173 lainnya terluka.
Pesawat terbang dari Dubai, Uni Emirat Arab dan mendarat di bandara Kozhikode Kerala, India.
Insiden ini terjadi pada Jumat (7/8/2020) malam waktu India dalam kondisi hujan lebat di bandara.
Para korban selamat menceritakan menit-menit terakhir yang mengerikan sebelum pesawat itu jatuh di Kozhikode.
“Ada suara keras dan kami naik lagi,” kata Shahina, ibu empat anak yang selamat dari kecelakaan pesawat Air India Express kepada Gulf News melalui telepon, yang dilansir Sabtu (8/8/2020).
Shahina dan anak-anaknya Ziyan, 14, Zeya, 10 dan si kembar berusia tujuh tahun Zain dan Zamil, yang kembali ke India setelah mengunjungi suaminya Anshad di Sharjah, secara ajaib lolos dari kecelakaan maut itu. Mereka menderita luka ringan.
Berbicara singkat melalui telepon dari Aster MIMS Hospital di Kozhikode, Shahina menceritakan momen-momen mengerikan dari kecelakaan pesawat Vande Bharat Mission, misi pemerintah untuk memulangkan para warga India yang telantar di luar negeri karena pandemi Covid-19.
Menurut Shahina, semuanya normal sampai penerbangan mulai turun. “Tiba-tiba terdengar suara keras dan kami naik lagi,” kata Shahina.
Dia mengatakan para penumpang menangis dan menjerit. Ketika penerbangan tersentak, kata dia, para penumpang berjatuhan dari kursinya.
“Kami semua memakai APD (alat pelindung diri dari Covid-19) dan memakai sabuk pengaman. Tapi kursinya terbalik dan kebanyakan dari kami jatuh dari kursinya,” ujarnya.
Dia tidak bisa mengingat apa yang sebenarnya terjadi berikutnya. “Saya hanya mencari anak-anak saya. Mereka semua ada di dekat saya. Tapi mereka telah jatuh ke bawah kursi,” imbuh dia.
Shahina menderita luka di kepala dan kakinya. Dia mengatakan tim penyelamat menariknya dan anak-anaknya keluar dan mereka awalnya dilarikan ke dua rumah sakit yang berbeda.
“Saya kehilangan ponsel, paspor, dan segalanya. Saya tidak dapat menelepon siapa pun. Saya mendengar seseorang datang dari rumah saya,” paparnya.
Ketika Gulf News menawarkan untuk memberi tahu suami dan ayahnya tentang dia, dia meminta untuk tidak menelepon ayahnya. “Karena dia (ayah Shahina) adalah pasien jantung,” ujarnya.
Laporan media lokal mengatakan pesawat itu melampaui landasan, jatuh ke lembah dan terbelah menjadi dua bagian.
Menteri Penerbangan Sipil India Hardeep Singh Puri mengatakan kepada penyiar DD News; “Kapten (pilot) tidak dapat mendarat untuk pertama kali karena kondisi cuaca dan telah berbalik dan mencoba mendekati bandara dari arah lain.”
sumber: sindonews.com