Terungkap, 216 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual Pendeta di Prancis
Christopher Lamb, koresponden Vatikan untuk The Tablet, mengatakan bahwa dampak langsungnya adalah akan membuat gereja dipermalukan dan para korban mengalami “sakit yang luar biasa”.
Paus Fransiskus bersimpati kepada para korban : “Pertama-tama tertuju pada para korban, dengan kesedihan yang mendalam, atas luka-luka mereka,” kata pernyataan Vatikan.
Uskup agung Reims dan kepala Konferensi Waligereja Prancis, Eric de Moulins-Beaufort, memohon maaf dan berjanji untuk bertindak.
Komisi Penyelidikan Independen tersebut didirikan oleh para uskup Katolik di Prancis pada akhir 2018 untuk menjelaskan pelecehan dan memulihkan kepercayaan publik terhadap gereja pada saat jumlah jemaat merosot.
Mereka bekerja secara independen dari gereja selama dua setengah tahun, mendengarkan para korban dan saksi, mempelajari arsip gereja, pengadilan, polisi dan pers dan berbagai dokumentasi lainnya dari tahun 1950-an.
Sauve mengatakan, komisi itu sendiri telah mengidentifikasi sekitar 2.700 korban melalui panggilan untuk kesaksian, dan ribuan data lainnya telah ditemukan dari arsip.
Namun, sebuah studi memperkirakan bahwa ada sekitar 216.000 korban, jumlah yang bisa meningkat menjadi 330.000 jika termasuk pelecehan oleh anggota awam.
Sauve mengatakan, 22 dugaan kejahatan yang masih bisa diusut telah diteruskan ke kejaksaan.
Lebih dari 40 kasus yang dianggap terlalu lama untuk dituntut di bawah hukum Prancis, tetapi pelaku diduga masih hidup, telah diteruskan ke pejabat gereja.
Red: Agusdin/Aljazeera